Amelia Zulfiani
09 Jul 2024 at 22:05


Seberapa mengertikah kamu terhadap keberagaman? Dalam konteks sosial, toleransi diartikan sebagai sikap atau sifat menenggang rasa, sabar dan menghargai segala sesuatu yang berbeda dari kita baik pendapat, keyakinan, adat istiadat, dan sebagainya walaupun berbeda atau bertentangan dengan diri sendiri. Sikap toleransi tersebut tidak diterima dengan keterpaksaan, melainkan sudah menerima keberadaan apapun dengan memandang keunikan tersendiri. Namun, toleransi bukan berarti menyetujui apapun yang dilakukan orang lain secara menyeluruh, tetapi mengakui hak mereka untuk hidup dan berpendapat sesuai yang mereka yakini. Jika seseorang tidak bersikap toleransi, maka sikap apa yang harus kita pahami untuk menimbulkan kesadaran? Kesadaran ini sifatnya mengakar. Jadi, harus dimulai dari pendidikan sedari dini. Karena, masa kanak-kanak adalah masa emas untuk pembentukan karakter. 


Ditengah gempuran berita tentang konflik dan perpecahan, harapan selalu hadir pada setiap semangat perdamaian yang terus dikobarkan. Harmoni dalam keberagaman dan cinta damai tentu menjadi pilar fundamental bagi terwujudnya cita-cita kehidupan yang rukun dan sejahtera. Dewasa ini, arus globalisasi yang semakin berkembang pesat membawa tantangant ersendiri terhadap eksistensi masyarakat. Perdamaian yang hakiki melampaui batas fisik dan menyentuh ranah yang lebih halus, yaitu rasa aman, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh individu dan masyarakat (Asmikhazali, 2021).

Pentingnya Harmoni dalam Keberagaman

Indonesia dengan kekayaan budaya dan etnisnya, merupakan contoh nyata keindahan harmoni dalam keberagaman. Kita hidup berdampingan dengan berbagai suku, agama, dan tradisi, saling menghormati dan memperkaya satu sama lain. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menjadikan masyarakat khususnya generasi muda melupakan jati diri bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar untuk menjadi Good Citizen yang merupakan misi implementasi yang seharusnya. Dalam hal ini, untuk menanamkan kesadaran nilai-nilai kebaikan yang tertera sesuai landasan negara haruslah dilakukan penanaman pendidikan karakter Pancasila sejak dini.

Menolak Kekerasan dan Merajut Cinta Damai

Kekerasan, dalam segala bentuknya, hanya akan membawa kerusakan dan penderitaan. Kita harus bersatu padu menolak segala bentuk kekerasan dan intoleransi. Cinta damai harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan dan pembinaan karakter. Kita perlu belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan konstruktif, melalui dialog dan musyawarah. Kekerasan, dalam segala bentuknya, hanya akan membawa kerusakan dan penderitaan. Kekerasan fisik, verbal, maupun emosional dapat meninggalkan luka mendalam dan menghambat kemajuan bangsa. Menolak kekerasan berarti memilih jalan yang lebih mulia, yaitu jalan perdamaian dan toleransi. Kita semua memiliki peran penting untuk dimainkan, baik sebagai individu, organisasi, maupun komunitas.

Penanaman Nilai Moral dan Toleransi Sejak Dini

Definisi anak usia dini merujuk pada periode atau tahun-tahun awal kehidupan (early childhood) anak di mana mereka mengalami banyak perubahan dan pertumbuhan yang signifikan dalam berbagai aspek tumbuh kembang mereka. Dalam usia ini, anak sangat mudah menerima dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka (Murdiono, 2008:168).

Beberapa pengajaran yang perlu diimplementasikan untuk mendidik anak menjadi toleransi dan penuh kasih sayang adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter dan pengembangan sosial-emosional anak merupakan bagian penting dalam membentuk individu yang berkualitas di masa depan. (Abdullah, 2016:37). Dimulai dari mengenyam Pendidikan Kewarganegaraan yang masif disekolah-sekolah dengan aktif mendidik anak-anak dalam menyediakan pendidikan dari usia 0-8 tahun. Khususnya untuk orangtua dalam memberikan bekal pendidikan non formal anak dirumah dengan memberikan pembekalan moral yang menjadikan anak-anak menjadi manusia yang mempunyai rasa empati kecerdasan humanis yang tinggi (Yani & Jazariyah, 2021).

2. Diskusi dan Dongeng Anak

Metode diskusi juga merupakan salah satu cara yang digunakan dalam menanamkan nilai moral dan toleransi. Diskusi yang dilakukan untuk penanaman nilai moral dan toleransi anak tentunya berbeda penerapan dengan diskusi yang dilakukan orang dewasa. Cara yang dapat dilakukan misalnya dongeng dan memutarkan film pendek, cerita rakyat, cerita kartun anak, podcast anak, dan lain sebagainya.

3. Pembiasaan Perilaku

Metode ini merupakan cara yang paling sering digunakan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat dengan proses menanamkan nilai-nilai moral dan karakter positif pada anak sejak usia dini melalui berbagai kegiatan dan latihan yang berulang dan konsisten. Di samping itu metode ini juga senantiasa menanamkan kedisiplinan dan kebiasaan yang baik.

4. Mengajarkan Kasih Sayang

Mengajarkan kasih sayang pada anak tentu harus diberlakukan dan didapat pada kasih sayang orangtua di rumah. Peran orangtua sangat besar dalam menanamkan nilai moral bagi anak. Jika hal ini tidak tercukupi untuk pembekalan anak, mereka akan kekurangan kasih sayang dan bekal nilai moral pada anak dapat membawa dampak negatif yang signifikan dalam perkembangan mereka. Beberapa cara untuk mengajarkan dan menumbuhkan rasa kasih sayang pada anak usia dini seperti memberikan contoh teladan yang baik, memberikan sentuhan fisik dan kata-kata menyejukkan bagi anak, menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi anak, dan lain sebagainya (Rusmiati, 2023).


Kesimpulan

Dari uraian yang di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai moral dan toleransi untuk anak usia dini perlu untuk mendapatkan perhatian yang lebih khusus. Kekhususan yang perlu mendapatkan perhatian misalnya dalam menerapkan metode pembelajaran, termasuk di dalamnya pemilihan metode penanaman nilai moral dan toleransi. Hal tersebut agar generasi muda dapat dibentuk menjadi penerus yang arif dan paham akan persatuan, toleransi, nasionalis, inklusif dan adil.

0