Rika Dilawati
09 Jul 2024 at 16:55Indonesia dengan
keanekaragaman budaya di dalamnya, menawarkan banyak pelajaran tentang cinta
damai. Hal tersebut dapat kita gali melalui makna yang terkandung di dalamnya.
Salah satu upayanya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengunjungi berbagai
tempat ibadah dan situs budaya yang memiliki nilai sejarah dan spiritual.
Perjalanan ini mencakup kunjungan ke masjid, gereja, pura, vihara, Kampung Adat
Cirendeu dan Candi Cangkuang. Melalui eksplorasi ini, diharapkan dapat memperkuat
rasa persaudaraan dan saling pengertian di antara umat beragama di Indonesia.
Masjid: Tempat Suci Umat Islam
Perjalanan dimulai dengan
mengunjungi masjid yang merupakan tempat suci bagi umat Islam. Masjid adalah
pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi umat muslim. Salah satu masjid yang saya
kunjungi adalah Masjid Agung Trans Studio Bandung yang terletak di dalam
kawasan Trans Studi Mall. Keindahan arsitektur dan suasana spiritual di dalam
masjid memberikan kesan mendalam tentang pentingnya kedamaian dan ketenangan
dalam menjalankan ibadah. Di sini, saya belajar tentang nilai-nilai Islam yang
mengedepankan perdamaian, keadilan, dan kasih sayang.
Gereja: Rumah Ibadah Umat Kristiani
Dari masjid, perjalanan berlanjut ke gereja, tempat ibadah bagi umat Kristiani. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Naripan adalah salah satu gereja yang dikunjungi. Di sana, saya disambut dengan hangat oleh pendeta yang menjelaskan tentang ajaran kasih dan pengampunan dalam agama mereka. Suasana khidmat dan penuh rasa syukur di dalam gereja memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya hidup dalam cinta kasih dan saling menghormati [1]. Selain itu, kami memahami bahwa Agama Kristen memiliki berbagai aliran yang berbeda, dan hal itu juga berdampak pada bangunan gedung gereja yang berbeda pula karena sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.
Pura: Tempat Suci Umat
Hindu
Selanjutnya, saya
mengunjungi pura, tempat ibadah bagi umat Hindu. Pura Wira Satya Dharma, yang berada
di Komplek Batalion Zipur 9 Kostrad Kota Bandung. Umat Hindu yang datang
beribadah di pura ini menunjukkan rasa hormat dan khidmat yang mendalam. Di
sini, saya belajar tentang konsep dharma (kebenaran) dan karma (perbuatan) yang
menjadi dasar kehidupan umat Hindu, serta bagaimana mereka menjunjung tinggi
nilai-nilai perdamaian dan keharmonisan.
Vihara: Tempat Ibadah
Umat Buddha
Tidak lengkap rasanya perjalanan ini tanpa mengunjungi vihara, tempat ibadah bagi umat Buddha. Vihara Yakin yang berada di Kota Bandung. Di sini, saya belajar tentang ajaran Buddha yang menekankan pada cinta kasih universal, mediasi, dan pencerahan. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya hidup dalam kedamaian dan kebijaksanaan.
Kampung Adat Cirendeu:
Melestarikan Budaya dan Tradisi
Selain mengunjungi
tempat-tempat ibadah, perjalanan saya juga melibatkan kunjungan ke Kampung Adat
Cirendeu di Kota Cimahi. Kampung ini merupakan salah satu kampung adat yang
masih menjaga tradisi dan budaya Sunda dengan kuat. Melalui interaksi dengan
penduduk lokal, saya belajar tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi
sebagai bagian dari identitas bangsa. Kehidupan di Kampung Adat Cirendeu yang
penuh dengan kebersamaan dan gotong royong memberikan inspirasi tentang
pentingnya harmoni dalam masyarakat.
Candi Cangkuang: Warisan Budaya dan Sejarah
Perjalanan saya berakhir
dengan mengunjungi Candi Cangkuang, sebuah situs bersejarah di Garut, Jawa
Barat. Candi ini merupakan candi Hindu yang berdiri di tengah danau, memberikan
pemandangan yang sangat indah dan menenangkan. Selain sebagai tempat ibadah,
Candi Cangkuang juga menjadi saksi bisu sejarah panjang peradaban di Indonesia.
Melalui kunjungan ini, kami belajar tentang pentingnya menjaga dan merawat
warisan budaya sebagai bagian dari upaya untuk menghargai sejarah dan identitas
bangsa.
Menghargai Perbedaan dan Membangun Cinta Damai
Perjalanan ini
mengajarkan kami bahwa cinta damai bukan hanya tentang hidup tanpa konflik,
tetapi juga tentang menghargai dan menghormati perbedaan. Melalui kunjungan ke
berbagai tempat ibadah dan situs budaya, saya belajar bahwa setiap agama dan
budaya memiliki nilai-nilai yang mengajarkan tentang cinta, kedamaian, dan
kebersamaan. Indonesia, dengan keanekaragaman budayanya, menawarkan banyak
pelajaran berharga tentang bagaimana hidup dalam harmoni dan saling menghormati[1]. Melalui pengalaman ini,
diharapkan kita semua dapat memperkuat rasa persaudaraan dan saling pengertian
di antara umat beragama dan budaya di Indonesia. Dengan demikian, kita
dapat bersama-sama membangun masyarakat yang damai, harmonis, dan penuh kasih
sayang.
Daftar
Pustaka
Busyro, Busyro, Aditiya Hari
Ananda, and Tarihoran Sanur Adlan, ‘Moderasi Islam (Wasathiyyah) Di Tengah
Pluralisme Agama Indonesia’, FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan Dan
Kemasyarakatan, 3.1 (2019), 1
<https://doi.org/10.30983/fuaduna.v3i1.1152>
Dilawati, Rika, ‘Religiusitas Komunitas Shift Pemuda
Hijrah Di Msjid Agung Trans Studi Mall Kota Bandung’ (UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2020)
Jabbaril, Gibran Ajib, ‘Ketahanan Hidup Masyarakat
Kampung Adat Cirendeu Dalam Perspektif Antropologis’, Jurnal Budaya Etnika,
2.1 (2021), 35–42
Setia, Paelani, Rifki Rosyad, Rika Dilawati, Awis Resita,
and Heri M Imron, Kampanye Moderasi Beragama: Dari Tradisional Menuju
Digital, ed. by Paelani Setia and Rifki Rosyad (Bandung: Prodi S2 Studi
Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2021)
Simon, Simon, Tan Lie Lie, and Heppy Wenny Komaling, ‘Prinsip-Prinsip Etika Kristiani Bermedia Sosial’, DANUM PAMBELUM: Jurnal Teologi Dan Musik Gereja, 1.1 (2021), 56–68
0