Rika Dilawati
09 Jul 2024 at 16:33


Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, anak muda sering kali menjadi sasaran radikalisme, terorisme, kekerasan, dan bullying, yang tidak hanya meresahkan masyarakat tetapi juga mengancam masa depan generasi penerus bangsa [1]. Untuk menghadapi tantangan ini, Duta Damai hadir memberikan solusi sebagai komunitas yang dirancang khusus untuk merangkul anak muda agar terhindar dari pengaruh negatif. Komunitas ini bertujuan menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan anak muda, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam suasana damai dan harmonis. Radikalisme dan terorisme sering mengincar anak muda yang rentan dan mudah terpengaruh oleh ideologi ekstrem [2], sehingga Duta Damai menawarkan alternatif positif dengan menyebarkan pesan-pesan damai dan cinta kasih melalui berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Sekolah Damai

Foto Sekolah Damai

Salah satu kegiatan yang dilakukan Duta Damai adalah Sekolah Damai yang merupakan program utama dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Program ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang pentingnya toleransi, kerukunan, dan kedamaian di kalangan anak muda. Melalui kegiatan ini, Duta Damai terlibat sebagai panitia yang mengajak peserta untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta menolak segala bentuk kekerasan dan diskriminasi yang ada di lingkungan sekolah. Di Sekolah Damai, anak muda diajarkan berbagai nilai moral dan etika yang menjadi dasar bagi terciptanya masyarakat yang harmonis. Mereka belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan dialogis, serta mengembangkan sikap empati dan solidaritas terhadap sesama.

2. Menolak Kekerasan

Foto Tolak Kekerasan

Kekerasan, termasuk bullying, adalah salah satu masalah yang sering dialami oleh anak muda. Duta Damai menggelorakan anti kekerasan dan anti-bullying untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif dari kekerasan dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang serta agar dapat memahami dampak dari tindakan mereka, dan belajar bagaimana menciptakan hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain.

3. Menjaga Keharmonisan

Foto Menjaga Keharmonisan

Salah satu cara efektif untuk mencegah radikalisme dan kekerasan adalah dengan mengikuti komunitas yang solid dan harmonis [1]. Duta Damai menjadi Solusi untuk anak muda yang memiliki ketertarikan pada nilai-nilai perdamaian. Duta damai tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dan belajar bersama, tetapi juga menjadi benteng yang kuat dalam menghadapi berbagai ancaman negatif. Dengan saling mendukung dan memperkuat satu sama lain, Duta Damai mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak muda yang menjadi anggotanya.

Keberhasilan Duta Damai dalam menciptakan harmoni dan menjauhkan kekerasan di kalangan anak muda bukan hanya tanggung jawab komunitas ini semata, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemerintah perlu berperan aktif dalam mendukung dan memperkuat inisiatif ini. Dengan bekerja sama dan saling mendukung, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Masa depan di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam suasana yang damai, harmonis, dan penuh cinta kasih. Masa depan di mana mereka tidak lagi terancam oleh radikalisme, terorisme, kekerasan, dan bullying. Duta Damai adalah harapan baru bagi anak muda untuk terhindar dari pengaruh negatif dan hidup dalam lingkungan yang penuh kedamaian. Melalui berbagai program dan aktivitasnya, Duta Damai berhasil menanamkan nilai-nilai positif yang dapat membentuk karakter dan perilaku anak muda. Mari kita dukung dan bergabung bersama Duta Damai untuk menciptakan harmoni dan menjauhkan kekerasan di kalangan anak muda.

 

Daftar Pustaka

BNPT, ISIS Menghancurkan Islam (Bogor: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, 2020)

Huriani, Yeni, Eni Zulaiha, and Rika Dilawati, Buku Saku Moderasi Beragama Untuk Perempuan Muslim (Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2022)

Widyaningsih, Rindha, Sumiyem, and Kuntarto, ‘Kerentanan Radikalisme Agama Di Kalangan Anak Muda’, in Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” (Purwokerto, 2017), pp. 1553–62



[1] Yeni Huriani, Eni Zulaiha, and Rika Dilawati, Buku Saku Moderasi Beragama Untuk Perempuan Muslim (Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2022).


[1] Rindha Widyaningsih, Sumiyem, and Kuntarto, ‘Kerentanan Radikalisme Agama Di Kalangan Anak Muda’, in Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” (Purwokerto, 2017), pp. 1553–62.

[2] BNPT, ISIS Menghancurkan Islam (Bogor: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, 2020).

0