Lyanta Laras Putri
06 Jul 2024 at 18:08Indonesia, negara dengan keragaman budaya dan kekayaan alam yang
melimpah, sayangnya masih diwarnai dengan berbagai bentuk kekerasan. Kekerasan
dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, kekerasan seksual, dan kekerasan
berbasis SARA hanyalah beberapa contoh dari realitas pahit yang harus dihadapi
bangsa ini.
Sobat damai, tahukah kamu kalau data menunjukkan bahwa kekerasan di
Indonesia masih marak terjadi. Menurut Komnas Perempuan, pada tahun 2022,
terdapat 33.548 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan 14.530 kasus di
antaranya merupakan kekerasan dalam rumah tangga. Sementara itu, Komnas
Perlindungan Anak mencatat 18.336 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun yang
sama.
Kekerasan tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga meninggalkan luka
emosional yang mendalam bagi para korbannya. Trauma ini dapat mengganggu
perkembangan psikologis dan menghambat mereka untuk menjalani kehidupan yang
normal. Dampak kekerasan juga meluas ke ranah sosial, menciptakan rasa tidak
aman dan menghambat kemajuan bangsa.
Menolak kekerasan berarti menolak segala bentuk tindakan yang mencederai
harkat dan martabat manusia. Sobat damai, kita harus bersatu untuk menciptakan
Indonesia yang damai dan bermartabat, di mana setiap orang merasa aman dan
dihargai.
Upaya untuk memerangi kekerasan harus dilakukan secara komprehensif dan
berkelanjutan. Perlu adanya edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya
menghormati hak asasi manusia dan menyelesaikan konflik secara damai. Penegakan
hukum yang tegas dan adil juga harus menjadi prioritas untuk menindak para
pelaku kekerasan.
Marilah sobat damai, kita bersama-sama tolak kekerasan dan ciptakan Indonesia yang lebih baik untuk generasi penerus.
Artikel_Lyanta_DDKALSEL
0