Qurratul Hilma
27 Jun 2024 at 23:44


"Teknologi dan Generasi Muda: Solusi atau Bencana Modern dalam Persimpangan Nilai-Nilai Pancasila"

Oleh: Qurratul Hilma

 

Poros waktu terus melaju dengan cepat yang membawa banyak segala perubahan. Seperti yang kita alami saat ini, berada pada dunia yang serba mudah yang dikelilingi oleh kemajuan teknologi. Generasi milenial merupakan sasaran dari majunya  teknologi dan ilmu pengetahuan. Seperti yang kita lihat dan temukan saat  ini dilingkungan sosial dan juga didinding media bahwa pemanfaatan teknologi dalam hal ini internet  lebih banyak oleh  kalangan muda ketimbang kalangan tua. Demikan adalah implementasi dari lajunya ilmu pengetahuan. Melihat hal itu di zaman yang serba digital ini bisa dikatakan sebagai solusi dan juga sebagai bencana modern. 

Alasan dikatakanya sebuah solusi adalah dengan hadirnya perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan manusia akan dengan mudah terpenuhi dan menjadi gampang contohnya dari sisi ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Teknologi juga sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh semua kalangan. Dikatakan sebagai bencana modern karena dengan hadirnya teknologi atau internet yang pesat, secara tidak langsung mempengaruhi perilaku remaja Indonesia. Dan juga dapat menjadi sarana penayangan kekerasan, pornografi, berita palsu, serta dapat menjadi sarana penyampaian ujaran kebencian.

Selain itu, dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini, nilai-nilai Pancasila dalam diri bangsa Indonesia mulai luntur seiring berjalannya waktu. Contohnya pada nilai sila ke-3 yang mengandung persatuan, tetapi yang kita lihat saat ini orang-orang jauh dari nilai persatuan dan lebih memilih  hidup individual dengan menikmati perkembangan teknologi saat ini. Salah satu yang mendominasi adalah perubahan sikap dan sifat bangsa Indonesia karna berkembangnya IPTEK yang kian modern di Indonesia. Saat ini IPTEK mulai berkembang pesat di Indonesia, seiring zamannya yang mulai masuk pengembangan IPTEK tidak terlepas dengan nilai-nilai budaya dan agama, dimana itu dapat menurunkan moral bangsa. Budaya-budaya yang dari luar mulai masuk dan menyebar luas di masyarakat. Sehingga berbagai pengaruh mulai dari internal maupun eksternal masuk ke dalam diri bangsa Indonesia. 

Menurut  laporan  Kemenpora  RI  saat  ini  ada  10 masalah  karakter  bangsa  pada  generasi  muda  saat  ini, hal ini dapat dilihat bukti    nyatanya yaitu masih maraknya tingkat kekerasan dikalangan pemuda adanya kecenderungan  sikap  ketidakjujuran, berkurangnya rasa tidak hormat terhadap orang tua, guru, pemimpin, sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain, penggunaan bahasa Indonesia yang semakin memburuk, berkembangannya perilaku menyimpang (narkoba, pornografi, pornoaksi), kecenderungan mengadopsi nilai budaya asing,  melemahnya  idealisme, patrionisme, serta meningkatkan sikap pragmatism dan hedonisme, serta masih banyak pengaruh negatif lainnya yang  diakibatkan pengaruh  negatif  dari  globalisasi  dikalangan   generasi muda.

Sikap-sikap itulah yang membuat para generasi milenial menjadi jauh dari nilai-nilai Pancasila dan juga ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan perpecahan kesatuan dan persatuan bangsa sehingga generasi saat ini tidak mengenal orang-orang yang berada di dekat mereka seperti tetangga atau warga di lingkungan sekitarnya dan juga terjadinya perubahan perilaku, etika, norma, aturan atau norma kehidupan yang bertentangan dengan masyarakat. Generasi milenial saat ini lebih mementingkan urusan mereka sendiri, lupa akan kehidupan bersosialisasi. Tanpa interaksi sosial secara nyata maka persatuan dan kesatuan tidak akan terbentuk. Melihat permasalahan tersebut, apakah kita akan membiarkan isu-isu di ranah tanah air ini terus bergulir? Tentu saja tidak. Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai remaja saat ini? Keberadaan generasi milenial dibutuhkan dari segala bidang, tak terkecuali dalam sektor pendidikan. Sekarang saatnya kita mengambil peran.

Generasi saat ini adalah cerminan indonesia di masa yang akan datang. Bagaimana tidak, sebentar lagi, sebentar lagi indonesia akan memasuki usia ke-100 tahun. Sang proklamator Indonesia pernah berkata “ Beri aku 1000 orang tua, nisacaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscayaakan ku goconfan dunia”. Ini menandakan bahwa eksistensinya para generasi saat ini sangat memengaruhi keadaan indonesia selanjutnya. Keberadaan para generasi diberbagai aspek sangat membantu meningkatkan mutu sumber daya di Indonesia. Untuk menyikapi hal tersebut, maka kita sebagai Generasi milenial harus mampu mengoptimalisasikan pola pikir dengan meluncurkan gagasan serta inovasi baru yang lebih kreatif dan progresif. Sehingga memiliki daya saing yang lebih berkualitas. Kontribusi dan dediksi pemuda dalam hal ini dapat di wujudkan dalam membangun penerapan nilai pancasila di era 5.0.

Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Dasarnya nilai Pancasila adalah nilai-nilai filsafat yang mendasar yang dijadikan aturan dan dasar dari norma-norma yang berlaku dalam Indonesia. Pancasila berisi seperangkat nilai-nilai dasar ideal, yang merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan menjadi dasar pembangunan karakter keindonesiaan

Sendi-sendi   kehidupan   di   masyarakat   sudah   banyak yang   tidak   sesuai   dengan   nilai-nilai   luhur   Pancasila. Ideologi  dalam  kehidupan  kenegaraan  dapat  diartikan sebagai    suatu    konsensus    mayoritas    warga    negara tentang  nilai-nilai  dasar  yang  ingin  diwujudkan  dalam Negara. Generasi   muda   merupakan   salah   satu   elemen utama  penerus  dan  regenerasi  bangsa.  Masa  muda  atau remaja   adalah   proses   peralihan   masa   kanak-kanak menuju     masa     dewasa     yaitu     masa     yang     paling menentukan  perkembangan  generasi  muda  atau  remaja secara  emosional,  moral,  spiritual,  dan  fisik.  Sebagai generasi  penerus  bangsa,  generasi  muda harus  memiliki cita-cita   yang   luhur   demi   terciptanya   pembangunan bangsa  yang  lebih  baik.  Cita-cita  tersebut  tidak  terlepas dari  seorang  generasi  muda harus  memiliki  akhlak  yang baik,  apabila  akhlak  pemuda  dari  suatu  bangsa  baik, maka  pembangunan  bangsa  akan  semakin  baik,  dan sebaliknya   apabila   akhlak   para   pemuda   dari   suatu bangsa  tidak  baik  atau  menyimpang  dengan  nilai-nilai Pancasila  dan  cita-cita  pembangunan  nasional,  maka pembangunan  bangsa  tidak  akan  tercapai

Maka dari itu upaya menumbuhkan sikap berlandaskan Pancasila harus diterapkan sejak dini. Lingkungan dikeluarga maupun sekolah harus menjadi pendukung menumbuhkan sikap Pancasila. Hal kecil yang dapat dilakukan yaitu membiasakan rasa tolong menolong kepada yang lain dan membiasakan menyapa ketika bertemu orang lain. Karena kebiasaan kecil akan berdampak positif jika terus menerus jika dilakukan. Dengan adanya Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara diharapkan mampu memperteguh sikap dan sifat masyarakat dalam menerima hal-hal diluar batas norma yang ada di Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa yang hidup serba digital tentunya harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar apa yang kita lakukan sejalan dan sesuai dengan norma yang berlaku sehingga kita tidak sampai salah arah. Dengan kita menerapkan nilai-nilai Pancasila, secara tidak langsung kita juga telah menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah merumuskan rancangan Pancasila di mana mereka menghadapi tantangan yang begitu besar. Dengan itu saya yakin dan saya percaya penerapan pancasila bisa sebagai alat untuk generasi muda dalam menghadapi era 5.0.

0