Muh. Fahri
26 Jun 2024 at 19:48


Keharmonisan Latar Belakang Rakyat Indonesia dalam Menjawab Isu Keberagaman nan Bertoleran Mencapai Aset SDM Emas | GOAL's!.


Data mencatat Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, ada 62,2% responden yang menganggap masyarakat Indonesia cukup toleran. 10,4% responden juga menilai masyarakat Indonesia sangat toleran. November 2022


 Dari data diatas sudah menunjukkan betapa toleransi masyarakat di Indonesia sudah semakin berpikir kritis-positif akan perbedaan lingkungan disekitarnya. Ya, Indonesia dikenal negara dengan populasi terbesar ke-4 didunia sudah pasti akan banyak rintangan secara logika khalayak umum akan tetapi dengan populasi muslim terbesar yang begitu banyak mengajarkan tentang ukhuwah habluminallah wa habluminannas (hubungan ke sang pencipta - dan bagaimana hubungan kepada antar sesama makhluk manusia) sehingga menjadi bekal surplus baik bagi negara yang berjulukan negara maritim nusantara tersebut.


Ngomong - ngomong tentang keberagaman penulis teringat dengan sebuah quotes berikut;


 "Saat yang paling indah dari sebuah kapal adalah ketika ditambatkan dermaga, dia cantik sekali bermandikan cahaya tapi jangan pernah lupa sesungguhnya kapal tidak pernah dibuat untuk ditambatkan di dermaga, kapal dibuat untuk menghajar gelombang membelah lautan, teman - teman sekalian kelihatan ganteng nan ayu yang sudah mendapatkan jabatan layak luar biasa di negeri ini bukan karena terpilih sebab kegagahan itu, tapi kegagahan anda adalah ketika anda memberikan sumbangsih untuk menjawab gelombang persoalan dan lautan problem di republik ini." - Almh. Benazir Bhutto yang dikutip oleh aktivis muda kita Pak Dr. Zainal Arifin Mochtar, S.H., LL.M. dalam video singkatnya.


Quotes di atas mendefinisikan secara halus keberagaman tidak hanya bisa dilihat dari satu konteks petahana atau penguasa yang menggenggam sebuah kekuasaan di wilayahnya melainkan keberagaman dapat dijaga kuat berkepanjangan dengan hadirnya orang - orang (SDM) yang sadar dan peduli bagi bangsa negaranya dengan mengalahkan ego-hasratnya serta berani, ya ini juga terkoneksi sejalan ketika kita nostalgia akan sejarah lahirnya negara bernama indonesia yang dasar didalamnya memiliki banyak perbedaan latar belakang masyarakat, seperti; ras, budaya, agama, bahkan perbedaan wilayah pulau yang memisahkan (zona barat - tengah - zona timur) sebagaimana dengan para tokoh perumus BPUPKI di tempo dahulu yang melahirkan sebuah hadiah besar jangka panjang, yakni pancasila bagi cucu - cucu Nya hingga era sekarang ini.



 Lantas bagaimana bagi generasi final reformasi dalam menjaga estafet pahlawan negaranya yang telah ikhlas mengalahkan hasrat kekuasaan di depan mata demi suatu kepentingan untuk mengedepankan  keberagaman toleransi yang terjadi di wilayahnya, yang menghadiahkan; Pancasila + melangkah menuju gold generation

 Oke sebagai generasi muda (genZ) juga disini penulis bersyukur bangat bisa lahir - tumbuh dinegeri penuh keajaiban dan kemakmuran warganya yang telah diakui oleh kanca internasional dan tertata sedemikian rupa erat bergotong royong dari era melangkah menuju pra- kemerdekaan hingga hari ini. Sebagai pemuda kita harus tanamkan jiwa reka-sejarah dari berbagai multi-disiplin ilmu entah dari media pelajaran (pendidikan), teknologi seperti gawai (sosial media & internet), ikut program kerja kepemudaan mitra pemerintah/ lembaga  dan sebagainya yang secara tidak sadar mendekatkan kita akan sejarah dan bagaimana bertanggung jawab menjaga kedaulatan perdamaian negara - dunia sebab secara tidak sadar akan membekali kita jiwa kebangsaan dalam keutuhan yang tinggi apalagi sekarang para pemangku pemerintah bersinergi dengan guru - guru besar di negeri kita mulai gencar kritis sadar menyasar regenerasi kaum muda bangsanya sekarang dalam membekali akan estafet amanah yang telah mereka terima dari bangsa (para pemerintah juga sebelumnya) untuk selanjutnya menuju indonesia emas di tahun 2045'60 yang mana beliau - beliau akan pensiun dan generasi muda akan mendominasi negara ini, kan sayang untuk jalan arah roda negara ini kedepan jika regenerasinya memiliki berantusias rendah tidak tertarik untuk menjaga, mengisi dan menyongsong negeri ini untuk semakin pesat dan maju kedepan serta mampu bersaing dari negara - negara elit global sekarang apalagi kehidupan sosial kita sudah semakin ter-perbaharui dengan akan adanya teknologi yang semakin pesat (+)plus pemerintah hingga sekarang sudah memiliki warisan baik loh bagi kita semua  dan terbukti negara kita sudah di level negara maju dari sebelumnya berstatus negara berkembang, tentu ini harus selalu dijaga dan diperbaik-evaluasi dari era masa ke masa. Sebenarnya dalam esai persuasif ini penulis berharap besar dalam publikasi keikutsertaan event ini yang tentunya para pembaca makin aktif mengunjungi situs ini dan bernalar produktif bisa menyasar banyak masyarakat utamanya kaum muda. Sebab dari masyarakat bapak/ ibu sekalian setidaknya bisa mengambil point konteks yang penulis ingin sampaikan untuk bertahap menjadi bekal dan suatu saat mampu membekali kepada anak, sanak keluarga dan lingkungan sekitar juga untuk kaum muda yang menjadi pusat point key esai ini. Apakah hanya itu jawaban dari judul esai ini? Tentu benar sekali, ingat kita sebagai bonus demografi republik indonesia harus bangga selain pemerintah sebelumnya & era sekarang telah memfasilitasi dan gigih ulet kita tentu tidak lagi banyak menghadapi rintangan bertingkat tinggi bidang pemasyarakatan/ antar sesama, dan hanya dengan mengevaluasi belajar memperbaiki mencari inovasi dari kasus sebelumnya untuk menyempurnakan social case di sebuah negara kita selebihnya kita fokus ke arah depan bersinergi pada pendorongan bidang pendidikan, penyempurnaan bidang ekonomi, riset SDA, dan sebagainya. Ingat banyak studi ilmu dan prediksi publikasi; Indonesia era sekarang ke 2045 Masehi ke atas merupakan era paling baik dan elit semenjak negara ini dideklarasikan merdeka pada tahun 1945 dan akan menjadi pusat pemantik kebutuhan global yang tentu banyak negara - negara di dunia ini memiliki ketergantungan tinggi oleh sumber daya alam negara kita tercinta, beruntung bangat kan. Mari bersama menggunakan kesempatan ini dengan sebaik - baiknya dan penuh dengan kehati - hatian dengan selalu menjaga dan menanamkan selain dari unsur agama kepercayaan kita  juga akan penanaman rasa kebangsaaan yang penuh kedewasaan berkah rahmatan lil alamin.


Akhirnya pada esai ini mengajak masyarakat dan terlebih internal sobat damai mitra BNPT sekalian, mari terus menjunjung hak - hak kemanusiaan terlepas dari beraneka ragam perbedaan, suku, budaya, ras warna kulit dan lainnya. Kita adalah Indonesia yang berorientasi negara pancasila; berketuhanan, berperikemanusiaan adil dan beradab, bersatu padu tanpa mengenal perbedaan, gotong royong dan saling ada atas kesulitan antar lingkungan kita, dan terakhir harus adil dan bijaksana; bijak dalam silaturahmi, toleransi sewajarnya, tata krama bertutur kata yang baik, welas asih dan kerukunan yang memegang etika dan moral yang tinggi. Bhineka tunggal ika [berbeda - beda tetap satu jua] Merdeka!.


Terimakasih atas luangkan waktu anda, dalam berliterasi pada esai penulis. Jaga keutuhan bertata negara cegah tindakan paham menyimpang dan radikal. Jauhi Karakter Terorisme dan Ter Sugesti empati ikut Tindakan kriminal Terorisme!. STOP MENJADI PELAKU  KEJAHATAN NEGARA & DUNIA.


PENULIS: M FAHRI (Duta Damai reg. Sulawesi Selatan, RI).




0