Suprio jaya putra
01 Jun 2024 at 11:58


Padang - Di tengah arus globalisasi yang terus berkembang, Pancasila tetap menjadi fondasi utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila menjadi pedoman hidup yang relevan untuk menjaga keutuhan bangsa di era modern ini. Melalui perspektif tokoh-tokoh nasional, kita dapat melihat betapa pentingnya Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Pancasila dan Tantangan Globalisasi

Globalisasi membawa serta berbagai pengaruh, baik positif maupun negatif, ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di satu sisi, globalisasi mempercepat perkembangan teknologi dan membuka peluang ekonomi baru. Namun, di sisi lain, globalisasi juga membawa tantangan dalam bentuk pengaruh budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal, serta arus informasi yang tidak terbendung yang dapat memicu disinformasi dan konflik.

Pandangan Soekarno tentang Nasionalisme dan Globalisasi, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dalam berbagai pidatonya menekankan pentingnya nasionalisme yang kuat untuk menghadapi tantangan dari luar. Soekarno percaya bahwa Pancasila adalah “philosophische grondslag” atau dasar filsafat yang harus menjadi panduan bangsa dalam segala aspek kehidupan. "Pancasila bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan, di mana tantangan akan semakin kompleks.

Sementata itu, Mohammad Hatta, sebagai Bapak Koperasi Indonesia dan proklamator kemerdekaan, menekankan pentingnya keadilan sosial dalam Pancasila. Menurut Hatta, keadilan sosial adalah kunci untuk mengatasi kesenjangan yang dapat memicu konflik sosial di era globalisasi. Kesejahteraan sosial tidak bisa dicapai tanpa keadilan. Keadilan adalah esensi dari nasionalisme yang sejati.

Dengan demikian, Ki Hajar Dewantara tokoh pendidikan nasional, selalu menegaskan bahwa pendidikan harus menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Beliau percaya bahwa pendidikan yang baik adalah yang mampu membentuk karakter anak bangsa yang cinta tanah air dan siap menghadapi tantangan global. "Pendidikan adalah cara kita menanamkan jiwa nasionalisme yang kuat. Dengan pendidikan yang berakar pada Pancasila, kita dapat menghadapi arus globalisasi dengan kepala tegak," kata Dewantara.

Pancasila sebagai Jawaban untuk Tantangan Modern, Pancasila mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan di tengah keragaman. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengingatkan kita untuk menghormati semua agama dan kepercayaan. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan tentang perlunya menjaga nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan. Sila Persatuan Indonesia menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan pentingnya demokrasi dan musyawarah. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan pentingnya keadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Kesimpulannya, bahwa pancasila adalah fondasi yang kokoh untuk menjaga persatuan bangsa di era globalisasi. Melalui pandangan tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, dan Dewantara, kita dapat memahami betapa pentingnya Pancasila dalam menghadapi tantangan modern. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun bangsa yang kuat, bersatu, dan berdaulat di tengah arus globalisasi.

0