Suprio jaya putra
01 Jun 2024 at 08:45


Padang - Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk mengingat dan mengukuhkan kembali nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Di era modern ini, tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita semakin kompleks, terutama dalam hal menjaga persatuan dan keberagaman. Oleh karena itu, peringatan Hari Lahir Pancasila tidak hanya sekadar seremoni, tetapi harus menjadi ajang refleksi dan aksi nyata untuk memperkokoh persatuan dan keberagaman.

Pancasila: Fondasi Persatuan di Era Globalisasi

Di tengah arus globalisasi yang membawa berbagai pengaruh budaya dan nilai-nilai asing, Pancasila berfungsi sebagai fondasi yang kokoh untuk menjaga persatuan bangsa. Lima sila dalam Pancasila mencerminkan semangat kebhinekaan yang menjadi ciri khas Indonesia. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai perbedaan agama. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengingatkan kita untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan.

Persatuan Indonesia, yang menjadi sila ketiga, adalah prinsip yang sangat relevan di era modern ini. Dengan beragam suku, agama, dan budaya, Indonesia harus terus berusaha menjaga kesatuan di tengah perbedaan. Demokrasi yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang tercantum dalam sila keempat dan kelima, menekankan pentingnya demokrasi yang adil dan berkeadilan sosial.

Tantangan di Era Modern

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini tidaklah mudah. Arus informasi yang tidak terbendung melalui media sosial seringkali membawa berita hoaks dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Pengaruh budaya asing yang kuat juga dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan dan identitas nasional. Oleh karena itu, mengukuhkan kembali nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting.

Selain itu, ketimpangan sosial dan ekonomi masih menjadi masalah besar yang dapat mengganggu persatuan. Kesenjangan yang semakin melebar dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan konflik horizontal. Pancasila, dengan prinsip keadilan sosialnya, harus menjadi pedoman dalam mengatasi masalah ini agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan yang merata.

Peran Pemuda dalam Mengukuhkan Nilai Pancasila

Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda harus dibekali dengan pendidikan karakter yang kuat agar dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi bangsa. Mereka harus mampu memfilter berbagai pengaruh negatif dan tetap teguh pada nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan-kegiatan yang mempromosikan persatuan dan keberagaman, seperti seminar kebangsaan, diskusi pemuda, dan kegiatan sosial, harus terus digalakkan. Selain itu, pemuda juga harus aktif dalam berbagai gerakan sosial yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan memajukan kesejahteraan bersama.

Kolaborasi Semua Pihak

Memperkokoh persatuan dan keberagaman tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat harus bekerja sama untuk menyebarluaskan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda.

Melalui kolaborasi yang erat dan sinergi yang kuat, kita dapat memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan di era modern ini.

Kesimpulan

Merayakan Hari Lahir Pancasila di era modern bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga momentum untuk memperkuat persatuan dan keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa di tengah arus globalisasi dan berbagai tantangan yang ada. Pemuda sebagai agen perubahan, serta kolaborasi semua pihak, adalah kunci utama untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat.


#satu kita, kita satu🇮🇩

0