Devy Rahmasari
07 May 2024 at 16:05STOP MAKING JOKES ABOUT SOMEONE WEAKNES
Oleh
: Devy Rahmasari
Hay
Sobat Duta Damai kembali lagi bersama aku Devy Rahmasari dari bidang Blogger
Duta Damai Dunia Maya Kalimantan Timur. Tulisan ini aku buat dalam rangka untuk
memperingati hari Anti Bullyng Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 mei setiap
tahunnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat termasuk
kita pemuda pemudi Gen Z maupun millenial tentang bahaya bullyng serta
bagaimana cara kita untuk mendukung anak-anak korban bullyng sekaligus mengingatkan kita untuk membela siapapun yang
menghadapi perundungan tanpa harus memandang ras, jenis kelamin, usia.
Seperti
yang kita ketahui dampak negatif bullyng ini tanpa disadari bisa membuat
korbannya menjadi sedih, marah, takut bersosialisasi, cemas hingga merasa
kesepian yang bisa aja hal tersebut mempengaruhi kesehatan mental si korban.
Sebelum penjelasan lebih lanjut kita harus tahu dulu nih Bullyng itu apa sih ? ini
dia jawabannya Bullying
adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di
dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Bullyng sering sekali terjadi di
tempat seperti melalui sosial media, lingkungan sekolah, rumah maupun lingkungan masyarakat tapi tempat yang sangat
seringkali terjadi bullyng itu di sekolah begitu banyak kasus bullyng yang
terjadi di negeri kita ini sangat miris sekali bahwa indonesia berada di
peringkat 5 tertinggi di dunia sebagai negara yang paling banyak murid
mengalami kasus bullyng. Ingat bullyng
itu bukan bercandaan atau bahan lelucon. Apa aja sih jenis bullyng itu ? :
1.
Fisik
(memukul, menampar, mendorong, menggigit, menendang, mencubit, mencakar,
pelecehan seksual dll)
2.
Non
fisik (mengancam, mempermalukan, merendahkan, menggangu, memanggil dengan
julukan atau kecacatan fisik dll)
3.
CYBER
(melalui media elektronik)
4.
Non
Verbal Langsung
5.
Verbal
6.
Non
Verbal Tidak Langsung
Selanjutnya
kita perlu mengenal karakteristik dari korban bullyng maupun si pelaku bullyng Anak yang seringkali menjadi
korban perundungan/bullying biasanya mengarah pada kondisi anak yang ”berbeda”
baik secara fisik maupun non fisik yaitu:
1.
Anak
yang cenderung sulit bersosialisasi yang sering disebut dengan “culun”
2.
Anak
yang fisiknya berbeda dengan yang lain (terlalu kurus, terlalu gemuk, mempunyai
ciri fisik yang menonjol, dll)
3.
Anak
yang cenderung berbeda dengan yang lain misalnya berasal dari keluarga yang
sangat kaya, sangat sukses, sangat miskin, sangat terpuruk, dll
Sedangkan pelaku Perundungan/Bullying cenderung memiliki sikap hiperaktif, impulsif, aktif dalam
gerak, dan merengek, menangis berlebihan, menuntut perhatian, tidak patuh,
menantang, merusak, ingin menguasai orang lain
a. Memiliki temperamen yang
sulit dan masalah pada atensi/ konsentrasi, dan hanya peduli terhadap keinginan
sendiri.
b. Sulit melihat sudut
pandang orang lain dan kurang empati.
c. Adanya perasaan
iri,benci, marah, dan biasanya menetupi rasa malu dan gelisah.
d. Memiliki pemikiran bahwa
“permusuhan” adalah sesuatu yang positif.
e.
Cenderung
memiliki fisik yang lebih kuat, lebih dominan dari pada teman sebayanya
Mari sobat simak bagaimana upaya pencegahan bullyng
baik itu lingkungan keluarga, maupun di sekolah :
LINGKUNGAN
KELUARGA
·
MEMBANGUN
KOMUNIKASI ANTARA ANAK DENGAN ORANGTUA
·
SOSIALISASI
DAN ADVOKASI TERKAIT HAK ANAK PADA ORANG TUA
·
MENYELARASKAN
PENDISIPLINAN TANPA MERENDAHKAN MARTABAT ANAK BAIK DIRUMAH MAUPUN DI SEKOLAH
·
MEMPERKUAT
PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH PERUNDUNGAN BAIK DIRUMAH MAUPUN DI SEKOLAH
·
MENYIAPKAN
ANAK UNTUK MENGHADAPI PERUNDUNGAN DENGAN BERKATA TIDAK
·
MELAPORKAN
KEPADA SEKOLAH JIKA ANAK MENJADI KORBAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH
·
Adanya
layanan pengaduan kekerasan/ media bagi murid untuk melaporkan bullying secara
aman dan terjaga kerahasiannya.
·
Bekerjasama
dan berkomunikasi aktif antara siswa, orang tua, dan guru (3 pilar SRA)
·
Kebijakan
anti bullying yang dibuat bersama dengan siswa
·
Memberikan
bantuan bagi siswa yang menjadi korban
·
Pendidik
dan tenaga kependidikan memberi keteladanan dengan berperilaku positif dan
tanpa kekerasan
·
Program
anti bullying di satuan pendidikan yang melibatkan siswa, guru, orang tua,
alumni, dan masyarakat/lingkungan sekitar satuan pendidikan
·
Memastikan
sarpras di satuan pendidikan tidak mendorong anak berperilaku bullying
Sekian tulisan saya ini
mengenai bahaya bullyng serta upaya
pencegahannya semoga bisa menjadi pengingat untuk kita semua untuk lebih
perduli dan saling merangkul satu sama lain dan ada satu kutipan bijak yang
sangat menginspirasi dari Barack Obama yaitu :
“Tiap tiap dari kita berhak untuk mempunyai hak kebebasan
untuk mengejar kebahagiaan versi mereka sendiri. Tidak ada seorangpun yang
pantas untuk dirundung’’
Dari kutipan tersebut
tersirat makna bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang pantas untuk
mendapatkan perlakuan perundungan. Setiap orang memiliki keindahan serta
keunikannya masing masing keinginan dan mimpi setiap orang itu berbeda beda.
Maka dari itu mari kita sama-sama mengatakan STOP BULLYNG dan mulailah untuk bangkit mengejar harapan dan masa
depan tanpa perlu merendahkan/menjatuhkan orang lain.
0