Riska Rabiana
26 Mar 2024 at 11:50


Bulan Ramadhan, merupakan bulan suci dalam agama Islam, tidak hanya sekadar waktu untuk melakukan ibadah dan puasa, tetapi juga merupakan momen penting dalam memperkuat dan membangun persaudaraan di antara sesama manusia. Persaudaraan ini tidak hanya mencakup hubungan antara sesama umat Islam, tetapi juga merangkul semua individu tanpa memandang perbedaan agama, ras, atau budaya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sarah Ahmed dalam jurnal "The Journal of Social Psychology", hubungan sosial yang kuat memiliki dampak positif pada kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Jika dihubungkan dengan Bulan Ramadhan, kegiatan seperti berbuka puasa bersama atau berbagi makanan dengan tetangga dapat meningkatkan rasa keterikatan sosial dan solidaritas di antara masyarakat. 

Dilansir dari buku Twelve Steps to a Compassionate Life yang ditulis oleh Dr. Karen Armstrong, pentingnya empati dan kepedulian dalam membangun persaudaraan yang kokoh. Di Bulan Ramadhan, berbagai kegiatan bersama menjadi wadah untuk memperkuat rasa solidaritas dan persaudaraan. 

Misalnya, tradisi buka puasa bersama menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan. Berbagai kalangan baik dari keluarga, teman, hingga komunitas, berkumpul bersama untuk menikmati hidangan berbuka sambil menjalin silaturahmi.

Umat Islam juga berlomba-lomba untuk berbagi sedekah kepada sesama, baik berupa makanan, uang, maupun kebutuhan lainnya. Amal kebaikan ini tak hanya membantu orang lain yang membutuhkan, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan solidaritas dalam masyarakat.

Dalam bukunya Interfaith Dialogue: A Guide for Muslims, Dr. Jamal Badawi menjelaskan pentingnya dialog antar agama dalam memperkuat hubungan antara umat beragama yang berbeda. Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk memulai dialog konstruktif dan membangun pemahaman yang lebih baik antara umat Islam dan non-Islam, yang pada akhirnya dapat menghasilkan kerja sama yang lebih baik dalam membangun perdamaian dan persaudaraan di masyarakat.

Dari perspektif ilmiah yang beragam ini, kita dapat melihat bahwa membangun persaudaraan dalam Bulan Ramadhan bukanlah sekadar ajaran agama, tetapi juga memiliki dasar yang kuat dalam penelitian psikologis, etika, dan dialog antar agama. Melalui pengalaman berbagi, empati, dan komunikasi yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan inklusif tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.

Maka dari itu, sobat damai dapat memanfaatkan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan memperluas ruang inklusi sosial dalam masyarakat.

1

Avatar
Lucillemup
https://clck.ru/36Ew6A
4 weeks ago