Latifah Dinar
10 Feb 2024 at 13:28


Wujudkan Pemilu Damai Bersama Gen Z

Ditulis oleh: Aura Nawang Wulan

Editor: Latifah Dinar

[email protected]


ABSTRAK

Tujuan dari artikel ini yaitu mengajak Generasi Z serta masyarakat untuk ikut andil serta aktif dalam Pemilu 2024. Dengan adanya artikel ini diharapkan masyarakat dan Generasi Z untuk ikut serta berpartisipasi dalam pemilihan, ancaman-ancaman dalam pemilu pun bermunculan. Tetapi bersama Gen Z yang membawa perubahan serta menjadi pemilih yang berpengaruh dapat mewujudkan pemilu yang damai bersama masyarakat dan pemerintah dengan memberantas hal-hal yang dapat menghambat pemilu. Kata Kunci: Generasi Z, pemilu, aktif


PENDAHULUAN

Kebanyakan orang masih menganggap generasi sekarang atau lebih sering dikenal dengan sebutan Gen Z, yang hanya bisa mengandalkan teknologi untuk kesehariannya baik itu dengan menggunakan smartphone, televisi, dan laptop, beserta alat komunikasi lainnya. Sebagian orang menganggap bahwa Gen Z tidak paham terkait masalah politik. Menurut Garnesia, I (2023), Gen Z disebut tidak ingin menjadi kelompok yang antipati terhadap proses pemilu dan ada antusiasme yang relatif terjaga untuk memberikan suara pada Pemilu 2024. Mereka juga diproyeksikan tidak ingin golput, hanya 0,6 persen dari responden Gen Z yang disebut ingin golput. Namun sepertinya terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Gen Z tidak akan golput dan sudah menentukan pilihan pada figur politik. Pernyataan yang mengingatkan bahwa Gen Z tidak boleh manja dan masih banyak komentar yang menyindir Gen Z, seperti mempertanyakan sumbangsih mereka untuk bangsa, dan menantang para Gen Z untuk ikut andil dalam pembangunan Indonesia. Maka pentingnya untuk memahami karakter Gen Z, dengan adanya mereka memanfaatkan teknologi untuk menunjukkan pandangan politik mereka. Perlu diketahui bahwa Gen Z mempunyai peran yang besar dan berpengaruh pada pemilu tahun 2024 ini yang akan didominasi oleh Gen Z untuk ikut serta dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas dan damai.


PEMBAHASAN

Pemilu, atau pemilihan umum adalah proses demokratis warga negara untuk memilih perwakilan mereka dalam pemerintahan. Pemilu memainkan peran kunci dalam menjaga prinsip-prinsip demokratis, mereka memberikan suara pada calon atau partai yang mewakili nilai dan kepentingan masyarakat. Pemilu juga dapat mencerminkan partisipasi politik serta mengukur tingkat dukungan publik terhadap berbagai ideologi. Maka dari itu penting untuk memastikan proses pemilu yang damai, adil, dan transparan untuk menjaga kredibilitas sistem politik yang ada. Pemilu yang damai dapat memperkuat fondasi demokrasi dan memastikan kehendak mayoritas secara sah dan adil. Dengan adanya pemilu damai, dapat mencerminkan pelaksanaan proses pemilihan umum tanpa adanya kekerasan dan konflik, hal ini dengan melibatkan warga negara dalam suasana aman, tenang, dan persaingan politik dijalankan dengan etika. Upaya menciptakan pemilu damai melibatkan beberapa hal diantaranya menghormati normanorma dalam demokratis, penanganan konflik, dan keterlibatan masyarakat serta Gen Z dalam dialog yang konstruktif. Peran Gen Z ini dapat memiliki dampak signifikan pada dinamika politik dan hasil pemilu di berbagai tingkatan pemerintahan. Dengan memanfaatkan teknologi, Gen Z dapat memperoleh informasi dan terlibat dalam isu-isu politik. Untuk menyuarakan pandangan mereka menggunakan platform media sosial, mereka menjadi agen perubahan melalui kampanye online. Dengan mudahnya mengakses informasi, Gen Z mendapatkan kesempatan untuk memahami isu-isu politik yang lebih baik. Gen Z cenderung lebih menghargai pendidikan politik dan merespons terhadap kandidat yang menyuarakan nilai-nilai yang sejalan dan sepemikiran dengan pandangan mereka.

Pemilu damai bagi Gen Z yaitu dengan menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi mereka dalam proses demokrasi tanpa adanya ancaman atau kekerasan. Menurut Evita, N (2023), dalam konteks kepemiluan guna mewujudkan pemilih yang berkualitas, Generasi Z perlu mendapatkan informasi yang komprehensif dan lengkap tentang politik dan kepemiluan. Untuk mewujudkan pemilu yang damai, pentingnya untuk meningkatkan kesadaran politik, mengedukasi masyarakat tentang proses berjalannya demokrasi, serta memastikan transparansi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Keterlibatan aktif dari semua pihak termasuk masyarakat, Gen Z, dan penegak hukum juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pemilu yang adil dan damai. Dengan memanfaatkan media sosial, Gen Z dapat menyuarakan pendapat mereka, memberi motivasi partisipasi pemilih, dan membagikan informasi. Pendidikan politik yang inklusif dapat membantu Gen Z dalam memahami pentingnya hak suara seseorang dan dampak keputusan politik. Keterlibatan mereka dapat menjadi hal positif dalam menciptakan pemilu yang representatif dan inklusif. Sebagai Gen Z yang paham akan teknologi dan perkembangan yang terjadi, adapun beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh Gen Z untuk mewujudkan pemilu damai di tahun 2024 ini. Seperti mencari tahu informasi dan rekam jejak para kandidat, dengan memanfaatkan teknologi sekarang dapat memudahkan Gen Z untuk mengulik berbagai informasi yang ingin dicari dari para kandidat, seperti mencari tahu pendidikan terakhirnya, pengalaman politik, visi serta misi, dan pandangan kebijakan dari masing-masing kandidat agar dapat memahami bagaimana mereka dapat berkonrtibusi dalam memimpin negara serta untuk masa depan negara. Selanjutnya dengan mencari tahu syarat-syarat sebagai pemilih dalam pemilu, adapun syarat sebagai pemilih yaitu pendaftaran, seseorang harus dinyatakan terdaftar secara resmi dalam daftar pemilih. Selanjutnya kewarganegaraan, hanya warga negara Indonesia saja yang memiliki hak untuk menjadi pemilih dalam pemilu. Usia juga menjadi syarat, bagi seseorang yang telah mencapai umur 17 tahun atau lebih dapat menjadi pemilih.

Sebagai Gen Z juga harus aktif dalam mengikuti perkembangan informasi terkait pemilu. Gen Z harus berkontribusi dalam menentukan arah pemerintahan dan kebijakan yang dapat memengaruhi masyarakat. Dengan memahami isu-isu terkini, mengenali calon kandidat, dan memberikan suara adalah cara untuk melibatkan diri dalam proses demokrasi. Dengan ikut serta dalam pemilu, Gen Z dapat membantu membentuk masa depan negara mereka sesuai dengan aspirasi mereka. Dengan menggunakan hak suara, jangan sampai kita tidak menggunakan hak suara kita untuk memilih. Hindari golongan putih atau golput, berikut beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk golput. Menurut Lestari, K (2021), pertama, golput karena persoalan teknis. Misalnya, pemilih tidak bisa hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) karena sesuatu hal, termasuk memilih berlibur karena hari pemilu dinyatakan sebagai libur nasional. Kedua, golput yang dilakukan dengan kesadaran karena pemilik hak pilih menilai tidak ada kontestan yang pantas untuk diberi mandat. Karena tidak ada kandidat yang layak, sikap politik golput dipilih sebagai protes terhadap pilihan kontestan yang terbatas. Golput dapat memiliki dampak yang kompleks. Satu, golput dapat dianggap sebagai bentuk protes terhadap sistem politik yang dianggap tidak memadai. Namun hal ini dapat berdampak yang dapat menyebabkan turunnya kualitas perwakilan politik. Masyarakat serta Gen Z harus terlibat aktif dalam pemilihan agar lebih efektif untuk mendorong perubahan dan perbaikan dalam sistem politik. Adapun ancaman dalam pemilu 2024. Seperti penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi persepsi publik dan keputusan pemilih, upaya mengancam dengan niat menakut-nakuti pemilih dengan tujuan mempengaruhi hasil pemilihan, terkadang dalam penghitungan suara terdapat pengubahan pada hasil pemilu, penyalahgunaan dana dan kekuasaan dapat terjadi dalam bentuk suap, adapun penggunaan kekerasan dan konflik masa selama pemilu terjadi.

Maka dengan adanya Gen Z serta masyarakat harus bisa mewujudkan pemilu damai dengan cara bekerja sama antara pemerintah, dan masyarakat sipil untuk memastikan pemilu yang bebas, adil, damai, dan transparan. Penting untuk memperkuat akan kesadaran masyarakat, mendukung transparansi, mengandalkan sumber terpercaya, tidak mudah menerima suap dari pihak lain, dan membangun kepercayaan di antara berbagai pihak, melibatkan semua pihak terkait, dan memprioritaskan nilai-nilai demokrasi dapat membantu menciptakan suasana pemilu yang damai.


KESIMPULAN

Sebagai Gen Z yang juga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, harus ikut berpartisipasi dan aktif dalam pemilihan umum. Pakailah hak suara pada pemilu dengan memilih salah satu dari calon kandidat yang mencalonkan, hindari golput dan ciptakanlah suasana pemilu 2024 ini secara damai, bebas dari kekerasan dan tidak gampang percaya pada suatu informasi yang belum tentu benar adanya. Cari tahu lah latar belakang dari setiap kandidat hal ini dapat membantu dalam menentukan kandidat mana yang sejalan dengan pemikiran diri dan masa depan negara Indonesia.


REFERENSI

Evita, N. 2023. Generasi Z Dalam Pemilu. Pola Bermedia Generasi Z Dalam Pencairan Informasi Politik, 50.

Garnesia, I. 2023. Omongan Politikus Tentang Gen Z dan Milenial Itu Cuma Gimik. BaKTI News, 1.

Lestari, K. A. 2021. Semakin Meningkatnya Presentase Golput Khususnya Dikala Pandemi, Hak Golput Bagi Rakyat Menurut Perspektif Hukum Dan Ham. Ganesha Civic Education Journal, 38.

0