Patrichia Angelica Bemey
24 Apr 2023 at 20:44April
diperingati sebagai Bulan Kartini atau Bulan Emansipasi. Sekarang,
perempuan Indonesia bisa memperoleh hak-haknya. Ditandai diawal abad ke-20,
dengan mulai adanya kesadaran pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan.
Kita
tahu dan hafal betul bagaimana kontribusi dan kiprah sosok RA. Kartini. Di masa
sekarang, pendidikan lebih mudah bisa kaum perempuan dapatkan, kesetaraan dan
hak-hak juga sudah dipeluk tanpa rasa takut, meskipun belum bisa ideal
sebagaimana yang didambakan. Sebab nyatanya memang masih ada ketimpangan dan
kesenjangan di masyarakat kita ini, jika bicara soal perempuan memang tidak
akan ada habisnya. Namun, itu adalah bagian dari perubahan dan dinamika
kehidupan yang musti terjadi dan kita sadari.
Seringkali
kita selalu menuntut kesempurnaan, padahal sempurna itu bisa kita bangun
melalui cara berpikir yang tepat dan bijak. Salah satunya dalam cara kita
menyikapi, bersikap, dan bertindak atas segala sesuatu yang terjadi di sekitar.
Sejumlah
wanita Indonesia berbagi perspektif tentang emansipasi hingga kesetaraan
gender. di antaranya yokbet merauje menyebut
perjuangan Kartini menginspirasi wanita Indonesia untuk meraih mimpi sekaligus
berkarya di luar rumah. Tugas wanita Indonesia masa kini, melanjutkan
perjuangan Kartini dengan menciptakan berbagai inovasi di bidang masing-masing.
cerita
Yokbet Merauje (24). Akrab disapa dengan panggilan Yoke, Saat ini, mahasiswi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka di Jayapura ini bukan hanya
membawa pengaruh positif bagi keluarganya, melainkan juga bagi khalayak luas.
Tahun 2019, Yoke terpilih menjadi Mon Port Numbay atau dikenal juga dengan
gelar Putri Pariwisata Port Numbay. Walaupun tumbuh sebagai perempuan tomboy,
ia ingin menantang dirinya sendiri, bersaing dengan sesama putra-putri Papua.
Pembuktian bahwa Yoke mampu bersaing dengan rekan-rekannya terjawab dengan
gelar berikutnya yang ia peroleh pada tahun 2021. Ia berhasil menjadi Putri
Agrowisata Indonesia. “Saya yang tadinya ga bisa gambar alis, harus belajar
gimana caranya dandan. Harus belajar tata krama, harus belajar segala macam
yang berhubungan dengan ajang seperti ini. Tapi ketika saya berhasil, saya
bersyukur diberi kesempatan seperti ini karena ternyata dari sinilah saya bisa
memberikan lebih banyak inspirasi, terutama untuk anak-anak dan perempuan di
Papua,”.
Ketika
berusia 17 tahun, Yoke menyisihkan uang jajannya untuk membeli buku-buku bagi
anak-anak kecil yang berada di lingkungan sekitarnya. Ketika berusia 23 tahun,
Yoke masih memiliki semangat yang sama namun dengan jalan yang berbeda.
Bertumbuh dalam keluarga yang konservatif, Yoke berjuang agar suaranya sebagai
anak didengar. Bertumbuh dewasa, Yoke berjuang agar suaranya menjadi inspirasi
bagi para perempuan. Dengan segudang prestasi dan pencapaian, seorang Yokbet
Merauje tetaplah sosok yang mempunyai misi : “Saya ingin menunjukkan, terutama
untuk perempuan Papua, bahwa kita bisa memimpin, kita bisa bersuara, kita bisa
mengeksplor apapun kemampuan dalam diri kita. Kita bisa menunjukkan yang
terbaik kepada semua orang dan kita bisa membawa diri kita menjadi versi yang
lebih baik dari diri kita yang sebelumnya,”.
“JANGAN
TAKUT BERSINAR DENGAN POTENSI DIRIMU, JANGAN TAKUT BELAJAR UNTUK SEMAKIN
BERKEMBANG, JANGAN TAKUT MELANGKAH UNTUK BERPROSES KARENA BERLIAN AKAN TETAP
BERLIAN DIMANAPUN IA BERADA- MONJ19” – YOKBET MERAUJE (@yokemerauje19). -Selamat
Hari Kartini, 21 April 2023.
Sumber
lainnya: https://wahanavisi.org/id/media-materi/cerita/sejauh-yoke-menjangkau.
Akses narasumber : https://www.instagram.com/p/CetQ8BsvT8o/?utm_source=ig_web_copy_link
1