Vitra Yuqadhirza
08 Jan 2023 at 17:09


LAPANGAN USAHA UTAMA, MEKANISME  PENGELOLAHAN TERASI UDANG DESA LHOK BANIE

Lhok Banie, Langsa Barat, Langsa, Aceh – Siapa yang tak kenal dengan terasi? Tentunya sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan nama ini,Olahan seafood ini menjadi salah satu bahan tambahan dalam makanan khas Indonesia. Meski reputasinya memiliki bau yang menyengat, namun itulah yang menjadi ciri khasnya dan memiliki cita rasa tersendiri dalam masakan.Aroma dan cita rasa dari olahan makanan dengan bumbu terasi ditemani dengan nasi hangat, tentu akan sangat nikmat nan lezat. Atau bahkan sebagai bumbu dari pembuatan rujak.Meskipun terkesan barang murah, terasi akhir-akhir ini semakin diminati masyarakat seiring dengan hadirnya menu-menu modern yang dikombinasikan dengan terasi. Berbicara terasi di Indonesia, tidak akan terlepas dari Gampong Lhok Banie sebagai salah satu daerah penghasil terasi.

      Bumbu masak yang dibuat dari udang sabu yang difermentasikan lalu dibentuk seperti adonan atau halnya pasta berwarna hitam kecokelatan, atau kadang-kadang merah. Aneka varian warna tersebut karena telah ditambah dengan pewarna atau tambahan lain.Proses pengolahan terasi terjadi dalam proses fermentasi, penumbukan sampai dengan penjemuran kurang lebih selama 2 minggu. Dalam prosesnya garam digunakan sebagai bahan pengawet.

      Ciri unik dengan bau yang tajam merupakan ciri khas tersendiri dari terasi yang menjadikannya bumbu masak popular di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan.Tidak hanya digunakan sebagai pelengkap olahan sambal, kini terasi juga digunakan sebagai penyedap beragam masakan resep tradisional Indonesia.Terasi udang ini dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dari konsumen yaitu sebagai bahan tambahan makanan.Terasi udang mengandung energi 174 kalori, 30g protein, 3,50g lemak, dan 5,60g karbohidrat. Terasi udang seringkali dimanfaatkan untuk menambah cita rasa makanan salah satunya adalah sambal terasi. Terasi udang ini dapat dinikmati oleh kalangan dewasa.

      Selain praktis untuk diolah, terasi udang ini memiliki harga yang cukup terjangkau. Di samping itu pun, olahan terasi udang ini dapat bertahan lama karena kemasannya yang sudah dalam bentuk vakum serta dapat tahan lebih lama jika dibawa keluar kota terlebih lagi untuk para konsumen yang berjarak jauh dikarenakan produk ini telah difermentasi.Lalu, dari mana awal mula terasi berproduksi di Lhok Banie ?

       Setiap asal usul suatu makanan tentu memiliki ceritanya tersendiri, begitu pula dengan terasi yang tak kalah beken menjadi primadona bagi para pelancong saat berkunjung ke Kota Langsa.Makanya,

      Salah satu penganan sebagai penyedap makanan yang berbahan baku dari udang sabu itu kini di produksi oleh masyarakat Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa yang didirikan Rumah Terasi Modern melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Koordinator Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Maulina, menjelaskan bahwa rumah produksi terasi itu di bangun dengan 2 lantai kurang lebih panjang 28 meter, lebar 8 meter, ketinggian 10 meter, dan luas areal 1200 meter yang sudah lengkap dengan safety tank bio untuk pengolahan limbah yang didirikan berdekatan dengan dayah/pesantren supaya santri-santri bisa belajar keterampilan dalam mengolah terasi dan bisa menguntungkan karena dapat menghasilkan rupiah.Produksi terasi di kawasan Lhok Banie termasuk keunggulan Gampong yang menjadi ikon pengembangan kesejahteraan masyarakat yang di dukung oleh ketersediaan bahan baku seperti udang rebon serta tenaga kerja yang terampil membuat terasi. Karena kebanyakan mata pencaharian masyarakat penduduk sekitar merupakan nelayan.

     Hal itu yang menjadi sebab didirikannya Rumah Terasi Modern di Gampong Lhok Banie bukan di Gampong lain di Kota Langsa.Program ini dilakukan sebagai wujud kepedulian pemerintah Kota Langsa terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.Diharapkan Rumah Terasi Modern tersebut bisa membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan MBR, serta meningkatkan mutu produk lokal khususnya terasi yang menjadi ikon daerah.

     Rumah terasi modern tersebut diresmikan langsung oleh mantan Wakil Wali Kota Langsa yaitu Marzuki Hamid pada tahun 2020.Gampong Lhok Banie sendiri merupakan salah satu tempat produksi terasi sehingga dengan adanya rumah terasi modern tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat.Langkah ini merupakan salah satu upaya strategis untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan juga merupakan sarana peningkatan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

penulis : Rifqi Akhyar 

nim : 4022019119

jurusan : ekonomi syariah

kkn-ks

0