Hilma Dahliana
14 Oct 2020 at 12:53


| Peace is not only about being tolerance with other human, religion, race, nationality, etc. But, peace is also how we can tolerance with our environment, our nature, our earth.

 

Selama ini kita telah mengetahui bahwa hidup bertoleransi akan membawa kita pada kedamaian. Kebanyakan telah mampu hidup bertoleransi antar sesama manusia. Tapi, sudah cukup bertoleransikah kita kepada lingkungan, bahkan bumi kita ini? Saat ini kita hidup di society yang dikelilingi dengan barang sekali pakai tanpa tau bagaimana barang sekali pakai itu menjadi sampah yang akan menyakiti bumi dalam jangka panjang. Miliaran ton sampah dihasilkan dalam setahun, sehingga tanpa kita sadari, tempat pembuangan sampah mulai meluap, lautan mulai tercemar, dan landfill ditinggalkan dengan miliaran ton sampah yang tidak dapat terurai selama ratusan tahun dan tidak dapat didaur ulang.

Sudah saatnya kita hidup bertoleransi dengan bumi, berdamai dengan gaya hidup yang tidak akan kita sesali nantinya. Lantas, bagaimana caranya? Zero waste adalah jawaban yang tepat. Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Sebagian orang berpikir zero waste adalah hal yang mustahil dilakukan karena manusia tidak akan bisa hidup tanpa membuat sampah. Padahal, Zero waste bukanlah hidup tanpa sampah, tapi meminimalisir sampah yang dihasilkan. Zero waste juga tentang menjauhi single use plastic atau plastik yang hanya digunakan sekali. Tujuannya adalah agar sampah tidak dikirim ke landfill. Meminimalisir penggunaan benda sekali pakai dengan benda yang dapat dipakai berulang kali.

Lalu, bagaimana cara mempraktekkannya? Tidak perlu terburu-buru. Kita bisa melakukan langkah kecil step by step mulai dari mengganti penggunaan sendok, garpu dan sedotan plastik dengan yang berbahan stenlis. Tenang, sekarang sudah banyak toko yang menjual sendok set dengan desain yang lucu dan minimalis lengkap dengan tempat membawanya lho! Jadi, kamu tidak perlu pusing untuk membawanya satu persatu dari rumah. Lalu, kamu juga bisa mulai menggunakan tas seperti tottebag atau reusable bag sebagai ganti kantong plastik pada saat berbelanja, membawa tumblr atau botol minum sendiri, membawa kotak makanan sendiri dan mengganti sikat gigi dari yang berbahan plastik menjadi berbahan bambu.

Bagaimana? Gampang kah? Gampang-gampang susah sih, hehe. Tapi, dengan niat baik semoga semua akan dimudahkan. Mulailah mempraktekkannya hari demi hari. Pada akhirnya, gaya hidup sampah zero waste dimulai dengan keinginan untuk mengubah kebiasaan konsumsi dan berinvestasi di masyarakat demi masa depan bumi dan anak cucu kita. Mengurangi lebih baik daripada tidak peduli sama sekali, bukan? 

0