Abdi Tabah Ramadhan
08 Apr 2022 at 14:04


Beberapa orang tentu memiliki keresahan hati yang disalurkan dalam berbagai macam bentuk misalnya dalam sebuah lagu ataupun karya sastra berupa syair ataupun puisi.

Banyak nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam sebuah karya sastra terutama pada zaman dulu, nilai-nilai ini diakui bersama oleh masyarakat sebagai pendukungnya. Sastra sendiri memiliki nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

Sulawesi Selatan memang tidak ada habisnya jika dikaitkan dengan budaya dan adat istiadatnya. Karya sastra di Makassar telah menjadi salah satu yang berkaitan dengan budaya. Namun, pada karya sastra ini berbentuk syair ataupun cerita yang diiringi salah satu alat musik tradisional tua. Namanya adalah Sinrilik.

Sinrilik atau biasa disebut Sinriliq yaitu bentuk seni atau syair yang berirama dari suku Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan. Sinrilik hampir mirip dengan Sinden di sunda ataupun di Jawa, tetapi jika sinden dibawakan oleh penyanyi yang diiringi pemusik.

Lain halnya Sinrilik, Sinrilik dibawakan langsung oleh pemain musik tunggal yang bertutur menggunakan Bahasa Makassar (solois). Terdapat beberapa jenis sinrilik, sinrilik bosi timurung dan sinrilik pakesok-kesok.

Sinrilik bosi timurung dalam Bahasa Makassar berarti hujan turun yang dilantunkan pada keadaan sepi dan ketika orang-orang telah tertidur lelap. Pada sinrilik ini, tidak diiringi alat musik apapun, hanya berisi narasi pendek tentang kesedihan, kerinduan, percintaan ataupun kecewa.

Sinrilik bosi timurung juga dapat dijadikan pelajaran ataupun nasihat yang berharga bagi orang yang mendengarkannya, karena isi ceritanya merupakan sebuah ganjaran perbuatan baik dan siksaan terhadap perbuatan di akhirat.

Pada budaya Makassar, sinrilik bosi timurung ada pada acara Ammaca kitta’ yang pelaksanaanya dilakukan setelah Tadarrus Al-Quran. Beberapa acara diantaranya yaitu Kitta;na Tulkimak, Kitta’na Bodolo’ Akherat, Kitta’na Jayalangkara dan lain sebagainya.

Sinrilik pakesok-kesok merupakan sinrilik yang diiringi alunan alat musik berupa kesok-kesok, yaitu instrument gesek berdawai satu yang dimainkan secara vertikal sambil duduk oleh satu orang sambil bernyanyi atau bertutur.

Pakesok-kesok mengikuti nyanyian atau aturan ritmik passinrilik yang disesuaikan dengan cerita semisal tempo, nada ataupun irama bunyi. Salah satu jenis pakesok-kesok yang biasa dimainkan dan cukup dikenal masyarakat adalah Sinrilik Kappalak Tallumbatua.

Isi cerita dari Sinrilik Kappalak Tallumbatua merupakan sebuah cerita berlatar sejarah perjuangan masyarakat Gowa. Arti dari Kappalak Tallumbatua sendiri adalah tiga buah kapal, kapal ini ditumpangi oleh Andi Patunru bekerjasama dengan Belanda  hendak menyerang derah Gowa.

Keinginan Andi Patunru untuk menguasai kembali tanah kelahirannya membuat ia harus berhadapan dengan Ayahnya sendiri. Terjadilah pertempuran dahsyat yang tidak dapat dihindari. Rakyat Gowa berjuang penuh semangat demi mempertahankan wilayahnya.

Hampir semua orang dapat mempelajari budaya sinrilik ini, dan menjadi passinrilik atau penutur yang menceritakan kisah-kisah ini bisa saja dari kalangan petani, nelayan, ataupun guru.

Bagi masyarakat dahulu, sinrilik ini menjadi sarana dalam menanamkan jiwa patriotisme dan bela negara yang disispkan dalam cerita sinrilik ini. Seorang passinrilik dulunya mendapatkan hak yang istimewa dalam kehidupan sosialnya, baik berupa materi, ataupun immaterial (pengakuan masyarakat).

Dalam pertunjukan sinrilik, orang yang terlibat didalamnya tidak terbatas, namun yang paling sedikit hanya dua orang, dengan posisi sebagai pelantun sinrilik dan pendengar.

Ketika sinrilik dipentaskan pada masyarakat umum yang ramai pengunjung dari berbagai wilayah, maka dibutuhkan satu atau dua orang yang menerjemahkan cerita yang disampaikan oleh passinrilik.

Seorang passinrilik diharapkan dapat memahami narasi yang disampaikan, bahkan menghapal narasi yang ada karena itu daya ingat seorang passinrilik harus memiliki ingatan yang tajam dan memiliki kemampuan improvisasi yang baik.

Selain itu, passinrilik juga dapat memainkan nada tinggi rendahnya suara yang dikeluarkan sehingga seseorang dapat terhanyut dalam suasana dan cerita yang disampaikan. Kemammpuan untuk mengontrol perkataan yang dikeluarkan harus dijaga agar tidak ada pihak-pihak yang tersinggung.

Sinrilik ini bisa disebut sebagai seni budaya yang dinamis, dapat terus dikembangkan, dan sangat bergantung pada kemampuan seorang passinrilik membuat gubahan agar tidak tercipta kekakuan dalam sebuah cerita.

Sekarang, sinrilik dimainkan untuk melestarikan budaya Makassar yang umumnya dibawakan pada acara atau pesta rakyat.

Cerita sinrilik yang terkenal yaitu sinriliq Kappalak Tallumbatua, sinrilik I Manakku, sinriliq I Maqdi Daeng ri Makka, tetapi diantara semua itu yang paling terkenal adalah kisah cinta dari Datu Museng dan Maipa Deapati.

Sinrilik Datu Museng dan Maipa Deapati  menjadi sinrilik yang paling sering dibawakan oleh pasinrilik dan menjadi sinrilik tertua isi dan peristiwanya (berdasarkan teks) yaitu pada abad ke-17.

Sinrilik Datu Museng disampaikan oleh seorang passinrilik secara lisan. Awalnya, cerita ini ditulis oleh Dr. B.F. Matthes dan dimuat dalam buku Makassarche Chrestomathie tahun 1860, halaman 511-514 dengan judul Datoe Moseng.

Fungsi keindahan yang terdapat di dalam sinrilik Datu Museng dapat dinikmati melalui perpaduan yang harmonis antara cerita dan musik sederhana yang mengiringi pertunjukan tersebut. Gerak-gerik yang ditunjukan oleh pasinrilik pada saat menyampaikan ceritanya juga mendukung pertunjukan.

Saat ini sinriliq ditetapkan menjadi karya budaya yang didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia sejak tahun 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Sinriliq  Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 16.30

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/warisan-budaya-makassar-sinrilik/ Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 16.30

https://books.google.co.id/books?id=EvXoaiYnE6QC&pg=PA222&lpg=PA222&dq=Sinriliq&source=bl&ots=UKjnsI6hP5&sig=ACfU3U2DCLV8RgekzR8_f4ZlJUaPqAreuQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj0tcT0gqnhAhUKQo8KHXEmC-8Q6AEwCXoECAcQAQ#v=onepage&q=Sinriliq&f=false Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 18.30

Sinrilik merupakan salah satu… – Belajar Bahasa Makassar | Facebook Diakses pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 18.30

0