Vitra Yuqadhirza
21 Dec 2022 at 19:41Semarak Lomba Penyemangat Belajar Pendidikan Agama Islam bagi Siswa Di TPA Ash-Shafiyyah
Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang sangat penting
terutama mempelajari Alquan, Tajwid hingga ajaran agama yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari seperti beribadah. Sebagai seorang muslim, menuntut ilmu
itu wajib baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa seperti pribahasa
“Tuntutlah Ilmu Dari Ayunan Sampai ke Liang Lahat”.
Adapun menuntut ilmu harus dibiasakan sejak kecil hingga terbiasa
ketika dewasa untuk tidak meninggalkan kewajiban tersebut. Pendidikan pertama
dari seorang anak adalah orang tua nya sendiri. Namun jika orang tua tidak
mampu untuk mendidik anak, hendaknya diantarkan ke taman pendidikan atau biasa
disebut TPA di mushalla atau tempat sekitar rumah.
Namun, yang sering terjadi dilapangan adalah anak-anak yang kurang
memiliki keinginan untuk belajar. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa
faktor diantaranya malas, merasa bosan, atau terbiasa bermain gadget dirumah,
atau berada dilingkungan dimana orang-orang menyepelekan belajar agama. Seperti
yang terjadi di TPA Ash-Shafiyyah seulalah, siswa yang hadir tidak menentu
terkadang ramai, terkadang sepi. Hal tersebut berdasarkan pernyataan guru yang
mengajar di TPA Ash-Shafiyyah.
“siswa disini terkadang antusias dalam mengikuti pembelajaran namun
terkadang merasa bosan sehingga tidak hadir pengajian” ujar Tgk Rita salah satu
guru di TPA Ash-Shafiyyah. Namun mereka tetap mengajarkan murid-murid yang
sering hadir terlepas dari yang tidak hadir. Adapun kelas yang ada di TPA
adalah tiga kelas untuk siswa laki-laki dan dua kelas untuk siswa perempuan
dengan maksimal sepuluh siswa didalam satu kelas.
Untuk menyemangati para siswa di TPA, Mahasiswa KKNT IAIN Langsa
mengadakan perlombaan TPA yang sekiranya disambut antusias oleh para siswa. Mulai
dari konsultasi dengan pengurus TPA sekaligus guru yaitu Tgk. Rita dan diskusi
bersama guru – guru lain di TPA mengenai topik yang cocok untuk di adakan,
serta meminta para guru untuk menjadi Juri karena lebih mengetahui tentang
karakter siswanya. Tgk rita sangat setuju untuk melaksanakan perlombaan karena
sebelumnya belum pernah diadakan karena tidak ada pengalaman dan lainnya.
Adapun perlombaan tersebut dilaksanakan dalam dua hari, dengan
jenis perlombaan yaitu Adzan, Praktik Shalat, dan Rangking 1. Penilaian yang
dilakukan pada perlombaan adzan adalah keindahan dan ketepatan bacaan. Praktik
shalat yaitu peserta lomba mempraktikkan shalat subuh dengan bacaan dan gerakan
yang benar dimulai dari niat hikngga salam. Serta perlombaan Rangking 1
dilakukan dengan cara Tanya jawab dengan rincian : para peserta mendapatkan kertas
dan pensil serta bersedia mengikuti perlombaan. Perlombaan dimulai dengan
pembacaan soal satu persatu oleh juri kemudian dijawab dengan ditulis di
kertas. Peserta yang salah menjawab akan gugur dan peserta yang menjawab dengan
benar akan tetap berada diposisi untuk menjawab soal selanjutnya. Hal tersebut
dilakukan berulang hingga mendapatkan satu pemenang yang menjawab semua soal
dengan benar.
Pada saat pengumuman perlombaan, anak-anak sangat antusias dan
bersemangat ingin mengikuti perlombaan yang diadakan. Beberapa anak merasa
tidak sabar dan ingin segera belajar serta berlatih untuk lomba. “kak kami mau
ikut” kata yang terujar dari hampir seluruh siswa di sana. Mendengar hal
tersebut, kami juga bersemangat untuk memberitahu mereka tentang jenis lomba,
waktu perlombaan, teknis perlombaan serta mendata siswa yang ingin mengikuti
perlombaan sesuai minat mereka.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh orangtua/ wali siswa. Mereka mengatakan anak mereka menjadi lebih rajin untuk belajar dibandingkan hari biasanya. Mereka membaca kisi-kisi soal bagi siswa yang mengikuti perlombaan rangking 1, berlatih adzan dirumah bagi yang mengikuti lomba adzan, serta meningkatkan pelafalan bacaan shalat bagi yang mengikuti lomba tersebut.
Di hari pertama perlombaan, dimulai dengan acara pembukaan dan langsung memulai perlombaan rangking 1. Adapun pada hari berikutnya praktik shalat serta adzan. Hal tersebut terjadi hingga hari pembagian hadiah. Anak-anak yang tidak mendapatkan juara merasa sedih namun bagi kami, mereka yang sudah berani untuk ikut dan tampil di depan teman-teman yang lain adalah suatu kehebatan. Kami bersyukur dapat membuat kegiatan positif dan diterima oleh masyarakat. Kami berharap perlombaan tersebut membawa warna baru di TPA.
Ditulis Oleh : Naila Safira
Mahasiswi PGMI IAIN Langsa
0