Riska Yuli Nurvianthi
01 Jun 2020 at 14:35


Hidup adalah anugerah bagi orang yang ikhlas dan kebahagiaan bagi orang yang bersyukur. Orang yang ikhlas merasakan apa yang diberikan oleh Allah Swt, baik yang diminta ataupun pemberian merupakan karunia yang tidak terhingga sehingga semuanya harus disyukuri. Syukur dan berterima kasih kepada Allah Swt semata-mata untuk menghadirkan kebahagiaan. Al-Raghib Al-Isfahani menyatakan, bahwa syukur berarti gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan.

Penjewantahan rasa syukur terhadap segala kebaikan Tuhan terhadap kita dapat di lakukan dengan sedekah sebagai wujud kedermawan manusia. Seperti halnya  Angin yang selalu dengan ikhlas berhembus memberikan nikmat kepada manusia.

Sedekah ini penting untuk dilakukan, karena filosofi sedekah adalah tidak hanya bernuansa kepedulian kepada sesama, tapi juga merupakan bukti keimanan. Rasulullah Saw bersabda : “Sedekah adalah bukti. (HR. Muslim).”

Imam Nawawi menjelaskan, bukti yang dimaksud oleh Nabi adalah bukti kebenaran imannya (sidqu îmȃnihi). Orang yang gemar sedekah, Allah akan melapangkan, melonggarkan, memudahkan hidupnya, karena ia telah memudahkan dengan membantu sesama manusia. Sebaliknya, orang yang pelit dan kikir, hidupnya akan terasa sempit dan serba repot.

Dua model orang di atas diumpamakan oleh Rasulullah Saw seperti orang yang memakai baju besi. Orang yang bersedekah, ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya, meski baju besi tersebut amatlah kaku. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa (HR. Bukhari).

Jelas, sedekah adalah bagian yang terpenting dalam kesempurnaan beribadah. Selain bermanfaat bagi sesama manusia, juga merupakan bukti keimanan seorang hamba. Di bulan Ramadhan ini, untuk mencapai kesempurnaan dalam puasa, kita sepatutnya meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw yaitu bersedekah di bulan yang penuh dengan berkah ini.

Rasulullah Saw bersabda “Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. Tirmidzi).

Anjuran bersedekah dengan kemurnian hati juga terdapat dalam al-Qur’an yakni Karena itu, hidup di dunia ini hanya sekali. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya untuk investasi akhirat dengan bersedekah. Maka, janganlah sekali-kali menjadi orang yang pelit atau kikir, sebab ia tak ubahnya seorang pendusta agama (Qs. Al-Mȃ`ûn/107: 1-3)

0