Suryadi Haryanto
31 Dec 2020 at 18:55


OPINI – Berbicara terkait kekerasan, sebagian besar dari kita pasti mengaitkannya pada fisik. No! Sadar atau tidak, kekerasan bukan hanya tentang fisik namun juga psikis. Kekerasan-kekerasan yang terjadi juga bukan hanya di dunia nyata tetapi juga dunia maya. Umpatan, sindiran, maupun ujaran kebencian bisa menyakiti seseorang secara psikis.

Di dunia maya suatu bentuk kekerasan psikis yang sering terjadi tidak lain adalah secara tulisan seperti;  (i) Penilaian bentuk tubuh/shaming, (ii) Candaan sensitif, dan (iii) Meremehkan/Bullying.

Bentuk-bentuk kekerasan psikis (Pasal 7 UU No 23 Th 2004) adalah apapun perilaku dan sikap terhadap individu lain yang memicu dampak-dampak; (i) hilangnya rasa percara diri orang itu, (ii) hilangnya kemampuan untuk bertindak, (iii) rasa tidak berdaya, atau (iv) penderitaan psikis berat pada seseorang itu.

Dalam beberapa kasus, keadaan demikian tidak jarang membawa korban berujung pada kematian.

Pada akhirnya, bukan hanya kekerasan fisik yang perlu kita perhatikan, terdapat lagi namun juga psikis. Jangan sampai kita membiarkan hal ini terjadi.

Dengan mengetahui hal ini, maka kita bisa mulai sekarang mencegah segala bentuk kekerasan dengan cara menyadari apa akibatnya yang akan terjadi pada orang itu nanti di masa depan. Sebuah kekerasan mungkin sebagian orang tidak bermakna apa-apa dan tidak berakibat fatal dalam hidupnya, namun sebagian yang lain sangat merasakan sakit (biopsikososial) baik secara fisik maupun psikis.

Menghormati setiap orang adalah hal yang mutlak dijaga sebagai rasa kemanusiaan yang berpikir.

 

Human rights are not a privilege conferred by government. They are every human being’s entitlement by virtue of his humanity.” -Mother Teresa
(Srh/Nov)

 

Sumber : Pijar psikologi

0