Vitra Yuqadhirza
22 Dec 2022 at 16:57PERAN GURU DALAM MENGAJAR DI BALAI PENGAJIAN BABUL MA’ARIF DI PAYA BUJOK BEURAMOE
Balai pengajian babul ma’arif berdiri
pada tanggal 5 Desember tahun 2010 yang dibawah pimpinan Umi Jamila dan Umi
Sa'diyah. Balai pengajian ini terletak di Paya Bujok Beuramo lorong petuah
Rahim nomor 27, dana pembangunan balai pengajian tersebut di dapatkan dari
pusat (Banda Aceh) dan di perkirakan balai pengajian babul ma’arif itu telah
berdiri selama 12 tahun pada tangga l5 Desember tahun 2022 ini.
Sebelum didirikannya balai pengajian tersebut,
Umi Jamilah dan Umi Sa’diyah sudah dikenal sebagai guru ngaji, mereka mengajar ngaji
di rumah mereka sendiri dan juga mengajar ngaji privat dari rumah ke rumah
sudah hampir 25 tahun hingga saat ini. Diperkirakan murid ngaji yang sudah
selesai pembelajarannya pada Umi tersebut (Tamat) itu sudah bisa membuka
pengajian di desa lainnya. Di balai pengajian umi jamilah ini terdapat jumlah
santriwan dan santriwati sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 26 laki-laki dan
34 perempuan.
Balai pengajian babul ma’arif atau sering di
sebut dengan TPA dan TPQ yang memiliki potensi yang sangat besar dalam
meningkatkan dan mengembangkan tentang pendidikan keagamaan, karena balai
pengajian atau TPA dan TPQ sangat penting dan berperan besar dalam membangun
akhlak dan moral santriwan dan santriwati sebagai penerus bangsa. Kementrian agama pada tahun 2009 membuat suatu
kebijakan pengembangan pendidikan berupa standarisasi pendidikan Al-Qur’an dan pendidikan agama dapat berperan aktif dalam membentuk karakter dan akhlak siswa lebih
baik dari sebelumnya.
Kebijakan Departemen Agama RI mengenai balai
pengajian atau TPA/TPQ agar dapat berperan aktif dalam kancah dinamika
pendidikan nasional, maka diperlukan evaluasi kualitas kinerja, diperbaiki
layanan pendidikannya sebagai wujud sikap amanah kepada masyarakat, dan
ditetapkannya Standar Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang bertumpu
pada aspek-aspek manajemen yang lebih baik yakni; sistematis, terencana,
transparan, dan mandiri.
Dan kami sebagai mahasiswa ataupun mahasiswi
KPM berperan aktif dalam menghidupkan generasi yang kreatif, inovatif, dan
konduftif dalam mengikuti pengajian di balai atau TPA dan TPQ tersebut. Tujuan
kami ikut serta dalam balai pengajian ini agar anak-anak di balai pengajian
tersebut menjadi lebih semangat dalam mengikuti pengajian, sehingga terciptalah
generasi-generasi muda yang berakhlakul karimah dan bisa berguna untuk diri
sendiri dan juga untuk masyarakat. Dan juga ada tujuan dari pemerintahan itu
sendiri.
Tujuan dari kebijakan kementrian agama agar TPA/TPQ dapat mengelola
lembaga dengan manajemen yang lebih baik, berkualitas, dan menjadi lembaga
keagamaan yang berkualitas dalam visi melahirkan peserta didik yang memiliki
pengetahuan Ilmu Al-Qur’an dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu
diperlukan pengelolaan lembaga yang lebih baik dan profesional.
Namun dalam perkembangannya, beberapa balai
pengajian atau TPA dan TPQ memiliki
kendala, seperti di balai pengajian babul ma’arif di paya bujok beuramoe.
Kendalanya yaitu kurangnya bacaan makhroj dan panjang pendeknya suatu bacaan
ilmu tajuwid. Maka dari itu kami membuat metode dan pendekatan dalam
pembelajaran Al-Qur’an, iqra’, tartil, tilawah dan lain-lainnya.
Penulis Artikel
Nama :
Eva Yuniar Purba 1012019047
Prodi :
Pendidikan Agama Islam
Gmail :
[email protected]
0