Asiska Jane Puspitasari
31 Dec 2020 at 19:22


OPINI – Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober bukan hanya sebagai peringatan belaka, tetapi harus ada aksi nyata yang dilakukan oleh pemuda bangsa. Sebab, generasi muda merupakan agent of change atau merupakan agen perubahan yang diharapkan dapat meneruskan, mengahrumkan dan memajukan bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda, untuk mengharumkan dan memajukan bangsa ada banyak cara yang dilakukan. Salah satu cara sederhananya dengan giat belajar bagi pelajar. Namun, diluar sana ada banyak pemuda yang sangat menginspirasi sehingga bisa dijadikan motivasi oleh pemuda lain di Indonesia. Di Kalimantan Selatan sendiri ada banyak muda – mudi yang bisa dijadikan motivasi untuk mengharumkan dan memajukan bangsa, diantaranya :

  1. Tomy Kaganangan

Tomy Kaganangan merupakan seorang artis asal Banjarmasin. Lahir di Banjarmasin pada 15 Oktober 1996. Tomy Kaganangan memulai karirnya didunia akting pada tahun 2001. Setelah usianya menginjak remaja ia memutuskan untuk pulang kampung yaitu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Di kota kelahirannya sendiri, Tomy Kagangan tidak berhenti berpikir bagaimana ia bisa mencari uang seperti ia ada di ibu kota menjadi seorang aktris. Hingga ia memulai meneruskan bisnis keluarganya yaitu toko oleh – oleh “Kaganangan” dan berhasil mengeluarkan produknya sendiri.  Seolah tidak merasa puas, Tomy Kagangan meluncurkan produk makanan khas Jepang.

Sukses dibidang kuliner tak membuat Tony Kaganangan merasa bangga dan puas akan usahanya. Tomy Kaganangan pun merambat kedunia  youtube. Akun youtubenya sendiri sudah memiliki 656 ribu subscriber, video yang diupload pun mengedukatif sebab video tomy kaganangan kebanyakan merupakan official video music yang berbahasa banjar. Dengan ini tomy kagangan dapat memberitahu para subcribernya mengenai bahasa banjar. Dengan menggunakan bahaasa banjar, secara tidak langsung selain memberitahu subcribernya mengenai bahasa banjar, ia juga ikut serta melestarikan bahasa banjar dimana saat ini baha banjar mulai tergerus dengan bahasa gaul zaman sekarang.

  1. Agus Gazali Rahman

Agus Gaazali Rahman merupakan seorang chef asal Banjarmasin dimana ia adalah runner up Master Chef Indonesia Season 1. Agus Gazali Rahman lahir di Marabahan 17 Agustus 1986. Agus Gazali Rahman mengenal dunia kuliner mulai kelas 5 SD, saat ibunya sudah berhenti menjadi TKW. Dari sinilah Agus banyak belajar mengenai resep dan teknik memasak.

Saat memasuki jenjang sekolah menengah pun ia memilih sekolah kejuruan denngan jurusan tata boga. Awalnya keluarga Agus tidak mendukung, sebab jurusan tata boga masih tabu apalagi ia adalah seorang laki – laki. Namun seiring berjalannya waktu, keluarga Agus sudah mulai menerima dan Agus mulai membuktikan bahwa jurusan tata boga bukanlah jurusan yang suram hal ini ia buktikan selepasnya lulus di SMK ia mendapat beasiswa ke Universitas Negeri Malang, disini ia terus mengali potensinya dan memenangkan beberapa lomba.

Setelah lulus kuliah ia mencoba peruntungan dengan mengikuti ajang masak Master Chef Indonesia. Selama berkompetisi, Agus, selalu mengenakan  baju koki dengan motif sasirangan. Sasirangan adalah kain tradisional yang dibuat di Kalimantan Selatan. Sasirangan berasal dari kata Bahasa Banjar, yaitu sirang yang berarti menjelujur. Sejak saat itu, kata sasirangan melekat pada dirinya. Dengan mengenakan sasirangan, ia ingin memperkenalkan sasirangan ke orang – orang dan membuktikan bahwa kain sasirangan tidak kalah bagus dengan batik yang sudah diakui oleh UNESCO.

Pada ajang lomba tersebut, Agus berhasil menjadi runner up pada seasson 1 dan setelah itu, ia mulai mengembangkan karirnya seperti menjadi guru SMK di salah satu sekolah di Banjarmasin,  memiliki rumah makan, membawakan program TV dengan tema kuliner, menjadi brand ambassador pertama Pizza Hut Indonesia.

Itulah sosok inspiratif dari banua yang bisa kamu jadikan motivasi. Selain sukses dibidangnya masing – masing, mereka tidak melupakan budaya ataupun kesenian yang ada di kota kelahirannya melainkan mengenalkan pada orang luar mengenai budaya ataupun kesenian daerahnya masing – masing. Dengan kata lain mereka berkontribusi untuk melestarikannya.

Ayo tunggu apalagi! Kamu juga bisa ko dengan cara menggali potensi yang ada didirimu, sebab jalan kesuksesan orang berbeda – beda! (Ajp/Nov)

0