Hasna Salma
15 May 2020 at 16:21Belum ada yang bisa memastikan
kapan pandemi corona ini akan usai. Akan tetapi kehidupan harus terus berjalan
dari berbagai sektor, baik industri, perekonomian dan sektor lainnya. Setelah
sebelumnya aktivitas bekerja dan sekolah dilakukan di rumah, pusat perbelanjaan
ditutup dan transportasi dibatasi. Setidaknya memberikan pengaruh yang sangat
signifikan bagi berbagai sektor, terutama sektor industri dan perekonomian.
Bisa dikatakan banyak sektor industri yang mengalami lumpuh total, hingga
mengakibatkan kebangkrutan.
Namun, kini dapat dilihat.
Beberapa sektor industri sudah mulai bergerak kembali, meski dibatasi ruang
geraknya demi mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran virus
corona di masyarakat. Suatu saat pasti akan ada kondisi dimana masyarakat
terpaksa harus memulai kembali kehidupan masing – masing, guna menyambung
hidup.
Terlihat mulai dibuka kembali berbagai
sektor industri, akan tetapi kehidupan setelah karantina tidak akan berjalan
aman sebelum adanya vaksin. Maka kita perlu untuk beradaptasi dengan kehidupan
baru, atau yang kini dikenal dengan ‘the new normal’. Apa itu the new
normal?
Dilansir dari laman Kompasiana.com,
istilah ini pertama kali muncul di tahun 2003 dan digunakan oleh seorang investor
teknologi, Roger McNamee. Menurutnya istilah ini tercipta karena peristiwa
dimana suatu waktu terjadi kemungkinan besar, dimana kita mengikuti aturan baru
dalam jangka waktu panjang. Jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, dimana
masyarakat sehari – sehari merubah gaya hidupnya demi keselamatan bersama.
Istilah tersebut mungkin bisa digunakan, melihat dari segi urgensinya.
Meski istilah ini sudah lama
muncul, namun di sejumlah negara mulai menggunakan istilah ini. Yang paling terlihat
yaitu gaya hidup memakai masker, dan saling menjaga jarak satu sama lain. Tren
desain masker yang semula monoton dan membosankan, kini mulai disesuaikan
seiring adanya kewajiban penggunaan masker saat bepergian. Desainnya dibuat
semenarik mungkin, agar pengguna senang menggunakannya.
Tidak hanya masker yang dibuat
sangat modis, gaya hidup the new normal juga ditunjukkan oleh salah satu
perusahaan pakaian di Amarika Serikat. Mereka menginovasikan pakaian hazmat,
sehingga bisa digunakan bagi para penikmat konser dan hiburan malam. Dilansir
dari laman Youtube Asumsi. Sejumlah tempat makan yang kembali membuka
usahanya juga ikut menerapakan, anjuran menjaga jarak bagi pengunjungnya yang ingin
makan ditempat. Sengan cara membatasi setiap pengunjung agar tidak duduk secara
berdekatan, dan membatasi jumlah pengunjung setiap harinya.
Dengan dibukanya beberapa tempat
publik secara perlahan, bukan berarti pandemi sudah berlalu. Kita harus tetap
menerapkan standar protokol keamanan, yang dianjurkan oleh WHO. Ingatlah jika
harus bepergian keluar, hanya lakukan hal penting dan mendesak saja. Agar
rantai penyebaran virus corona tidak semakin meluas karena ulah kita sendiri.
Maka, adanya vaksin masih jadi harapan terbesar bagi masyarakat mengingat pandemi belum sepenuhnya usai. Perlu adanya pendekatan kepada masyarakat dari otoritas berwenang, agar terus diingatkan dan tidak lengah saat beraktifitas di luar ruangan meski masih terbatas. Bukan berarti adanya kelonggaran dari kebijakan lockdown menjadikan kita bebas begitu saja beraktifitas, ingatlah untuk selalu berkomitmen menjaga keselamatan hingga pandemi dinyatakan usai. Jangan lupa untuk selalu melakukan protokol keselamatan seperti mengurangi aktifitas yang tidak penting di luar rumah, menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan.
0