Ilmal Satriani
04 Jul 2020 at 22:21


“…Islam bukan sebuah agama esktrim yang tertutup atas segala aturan kehidupan. Islam bukan pula agama yang longgar yang sangat terbuka pada perubahan. Islam adalah agama ‘wasathiyah’ yang menghargai perbedaan. Islam agama yang fitrah, penuh dengan kasih sayang, ramah dan bersahabat…”


Apa itu wasathiyah?

Wasathiyah secara etimologis berasal dari kata wasath berarti sesuatu yang ada di tengah, sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding. Islam wasathiyah adalah Islam yang pertengahan. Pandangan wasathiyah tidak melebih-lebihkan suatu ajaran islam serta tidak mengurangi. Berada di tengah-tengah, tanpa menghilangkan pondasi keagaaman. Tetap mempertahankan kekokohan pondasi Akidah, Syariat, dan Akhlak Islam yang kuat.

Islam Wasathiyah merupakan klarifikasi terhadap oknum yang merusak citra damai Islam. Islam yang sebenarnya adalah agama yang penuh kedamaian. Islam tidak mengenal tindakan radikal yang melukai orang lain. Islam adalah agama yang akan selalu aktual. Tidak akan tertutup pada perubahan. Sebab islam adalah agama akhir zaman.


Ciri Ummatan Wasathan

Ummatan Wasathan, adalah jawaban atas umat radikal yang selalu memaksakan kehendak. Jawaban terhadap oknum yang telah merusak citra kefitrahan agama Islam yang damai. Terdapat 10 ciri Ummatan Wasathan yakni memiliki pemahaman dan praktik amaliah keagamaan seorang muslim moderat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tawassuth (mengambil jalan tengah). Menjalankan agama Islam tanpa melebih-lebihkan dan tidak mengurangi Syariat, Akidah dan Akhlak. 
  2. Tawâzun (berkeseimbangan). Adanya keseimbangan hubungan antara duniawi dan akhirat.
  3. I’tidâl (lurus dan tegas). Senantiasa menjalankan perintah agama dengan lurus dan tegas.
  4. Tasâmuh (toleransi). Mengakui serta menghormati perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan.
  5. Musâwah (egaliter non diskrimintatif). Tidak memandang rendah dan bererilaku adil pada mereka yang berbeda.
  6. Syûra (musyawarah). Mengambil jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan umat.Ishlâh (reformasi).
  7. Melakukan perubahan pada tetapi tetap mempertahankan Akidah, Syariat dan Akhlak Islam.
  8. Aulawiyah (mendahulukan yang prioritas). Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan. Mendahulukan hal yang penting terlebih dahulu.
  9. Tathawwur wa Ibtikâr (dinamis, kreatif, dan inovatif). Islam tidak tertutup terhadap perubahan. Serta menganjurkan umatnya untuk senantiasa kreatif dan menjadi penemu yang bermanfaaat (inovatif)
  10. Tahadhdhur (berkeadaban). Menjaga akhlak dan adab, bai kantar sesasama muslim amupun yang berbeda.


Penerapan pada Kehidupan

Tetap konsisten menjalankan agama Islam tanpa mengurangi syariatnya, itulah penerapan nyata islam Wasathiyah. Kita terbuka terhadap perubahan, tetapi tidak menghina pondasi keislaman. Tidak longgar, tetapi memiliki pagar yang dapat menyaring. Serta bukan agama yang ekstrim yang tertutup atas segala aturan kehidupan. Tidak mengkafirkan suatu golongan, ataupun memandang rendah karena berbeda. Islam mengajak seluruh umat manusia untuk menyembah Tuhan Seru Sekalian Alam, dengan cara yang santun. Menjadi Suri Tauladan terbaik tanpa permusuhan dan kebencian. Hal ini telah tersurat dan tersirat pada Q.S An-Nahl ayat 125

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. SesungguhnyaTuhanmu, Dialah yang terbaik yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.

Melalui dalil tersebut, manusia diharapkan menjadi contoh yang penuh kebaikan. Tidak menjadi perusak dengan cara-cara radikal dan men-klaim sebagai insan terbaik, yang berbeda adalah Kafir. Menyerukan islam dengan cara saling menghargai dan menghormati. Penuh rasa kasih dan sayang tanpa melihat latar belakang perbedaan keyakinan, budaya, ras, suku dan warna kulit. Menjalankan Islam wasathiyah,  Islam pertengahan. Islam yang moderat, toleran dan berkeadilan sebagai semangat dari Islam yang rahmatan lil alamin. Ummatan  Wasathan menjalankan agama Islam dengan penuh kasih sayang sesuai fitrah manusia. Tetapi tetap membentengi diri  dengan pondasi Akidah, Syariat, dan Akhlak Islam yang kuat.

0