Alya Audina
31 Dec 2020 at 19:18


OPINI – Hari ini tepat tanggal 28 Oktober yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia, kita mungkin sering mendengar mengenai Sumpah Pemuda dikehidupan sehari hari  baik di dalam kelas, melihat orang orasi, dan kegiatan-kegiatan formal yang lain. Sumpah pemuda mampu bertahan dan menjadi pedoman bagi anak muda bangsa untuk bersatu dan menggaungkan kecintaannnya pada bangsa dan negara, namun masih ingatkah kita dengan sejarah lahirnya hari sumpah pemuda?  Mari kita kupas bersama sejarah lahrnya hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dideklarasikan dalam kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, yang sebelumnya juga diselenggarakan kongres yang Pertama yaitu kongres Pemuda I pada tanggal 30 April-2 Mei 1926. Kongres ini terlaksana atas gagasan dari Perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) dan berisikan anggota perkumpulan pemuda dari Jong Java, Jong Sumatera Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan PPPI.

Latar belakang diadaknnya kongres Pemuda I dan II iyalah sebagai wujud perjuangan untuk lepas dari belenggu Penjajah. Saat itu para Pemuda dari berbagai daerah berfikir kalau berjuang melawan penjajah hanya sendiri-sendiri atau bersifat lokal maka kita akan lemah dan tidak cukup kuat untuk berhasil melawan penjajah yang jumlahnya banyak. Lalu timbulah gagasan untuk merubah perjuangan yang bersifat kederahan menjadi perjuangan yang bersifat Nasional, sehingga diadakannya perkumpulan Para Pemuda dari seluruh daerah di Indonesia pada Kongres pemuda I dan Kongres Pemuda II.

Pada Kongres pemuda II menghasilan keputusan yang menegaskan cita-cita Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia. Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Mutaqqin, dkk, Kongres Pemuda II ditutup pada tanggal 28 Oktober 1928 dan menghasilkan sebuah rumusan yang disebut oleh para Pemuda yang hadir pada Kongres tersebut dengan nama “Sumpah Pemuda” isinya sebgai berikut :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

 

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satau, bangsa Indonesia.

 

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Pada mulanya rumusan tersebut merupaan ikrar pemuda yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda, dimana dihubungkan dengan sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada yang sangat terkenal “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya baru akan melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikin baru saya baru akan melepaskan puasa” begitulah isi sumpah Gajah Mada yang berisi semangat mempersatukan Nusantara yang semangatnya dicontoh oleh para pemuda kala itu untuk mencapai Persatuan Indonesia.

Setelah mendengar putusan itu, forum rapat menetapkan bahwa isi kongres wajib dipakai oleh semua perkumpulan kebangsaan Indonesia, dan menyerukan agar keputusan ini disebarkan dalam berbagai surat kanbar dan dibacakan didepan rapar perkumpulan. Perumusan isi kongres tersebut dibuat oleh Sekretaris panita Moh. Yamin, dan dibacaan oleh Ketua Sugondo Djojopuspito. Pada kongres tersebut sebelum ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman yang diiringi dengan alunan Biola.

Sumpah Pemuda memiliki beberpa tujuan yang ingin ditegsakan dalam Sumpah Pemuda yang pertama yaitu Semangat Persatuan untuk melawan Penjajah dan Persamaan antar golongan yang berbeda beda namu tetap satu Sebagai Indonesia. Karena tanggal lahirnya sumpah tersebut pada 28 Oktober maka, sejak  saat itu 28 Oktober resmi menjadi dari Peringatan Sumpah Pemuda di Indonesia yang selalu diperingati setiap tahunnya. (Aa/Nov)

0