A Sofyan N
08 Apr 2022 at 14:25


Larangan mengenakan jilbab atau berhijab di salah satu perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India telah memicu konflik dan memberikan suasana waswas bagi muslim. Apalagi kekhawatiran ini memang telah sering menyelimuti kaum muslim minoritas di wilayah tersebut dan kini mereka merasakan perasaan tidak nyaman itu.

Beberapa waktu lalu, muncul anggapan bahwa ini merupakan awal dari rencana serangan oleh sayap kanan Hindu yang memaksakan pergerakan ajaran mereka masuk ke dalam lingkungan minoritas. Anggapan ini memang masih berupa pemikiran beberapa kaum muslim di India dan bukan tanpa alasan muslim minoritas berpikir demikian.

Sejumlah aktivis pun menyebutkan, bahwa perselisihan yang sedang terjadi saat ini, memperjelas posisi umat Islam yang semakin terpinggirkan. Sebab alasan larangan tersebut diterapkan telah melanggar hak dan kebebasan seseorang dalam beragama dan bagi penganut agama di India.

Lalu, pada hari ini telah dikonfirmasi sekitar 200 juta komunitas minoritas muslim di negara itu kini khawatir, larangan berhijab akan berdampak pada kebebasan rakyat India untuk mempercayai agama yang mereka anut.Dalam artian, kaum minoritas akan semakin terdesak dan sangat memungkinkan menerima kekerasan serta paksaan untuk mengikuti agama mayoritas. Dikutip dari pikiranrakyat.com pada Rabu, 16/02/22

Dituliskan juga, Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menjalankan sistem pemerintahan di Karnataka dan pusat, telah mendukung larangan berhijab ini. BJP tengah melakukan kampanye serta sosialisasi selama beberapa dekade belakangan untuk menerapkan penggunaan Uniform Civil Code (UCC) alias seragam, yang diyakini oleh minoritas akan sama seperti pengaplikasian hukum Hindu.

Selain itu, pada selasa, 15 Februari 2022 lalu, beredar foto pelajar muslimah yang melepas jilbab di luar sekolah mereka. Sontak hal tersebut membuat heboh jagad maya dan menimbulkan prasangka. Pasalnya, setelah ditelusuri ini merupakan larangan yang diterima oleh pelajar muslimah, mereka tidak dizinkan memasuki area sekolah ataupun perguruan tinggi di Karnataka, jika masih mengenakan hijab.

Sebagian besar pengguna media sosial pun berkomentar terkait kejadian tersebut, beberapa diantaranya menganggap itu adalah suatu penghinaan bagi muslim di India dan seluruh dunia.

Pihak Sekolah Umum Karnataka di distrik Shivamogga, beberapa waktu lalu mendapat kecaman oleh sejumlah siswa muslim di India. Hal ini berkaitan dengan aksi pelarangan mengikuti ujian pre-board bagi siswa muslimah di sekolahnya. Mereka mengharuskan siswa muslim untuk melepas jilbab jika ingin mengikuti ujian.

Setelah para siswi menolak mentah-mentah dan memilih untuk tidak ikut ujian, pihak sekolah pun memaksa sejumlah siswi tersebut untuk melepas hijab di tempat. Kejadian tersebutlah yang diabadikan oleh seseorang dan disebar di jejaring sosial.

Meski kepala sekolah telah mengklarifikasi, bahwa tindakan mereka merupakan bentuk kepatuhan pada mandat pemerintah. Tetapi itu tidak mengubah persepsi netizen terkait diskriminasi umat beragama yang mereka lakukan.


Referensi : Berbagai Sumber

0