Alfa Reza Dwi Yulistianingsih
21 Oct 2024 at 22:09


Ada berapa banyak kasus terorisme di Indonesia yang kamu ketahui?

Mengutip dari Hukum Online (2023), kasus terorisme pertama kali terjadi pada tahun 1981 di mana Garuda Indonesia mengalami pembajakan penerbangan dari Palembang menuju Medan. Penerbangan ini dibajak oleh sebanyak lima teroris bersenjata senapan mesin dan granat yang menyamar menjadi penumpang.

Lebih dari 50 kasus terorisme yang pernah terjadi di Indonesia sejak tahun 1981 hingga akhir tahun 2022, meliputi bom di kedutaan, bom di tempat publik seperti hotel dan mall, penembakan warga sipil, bom di rumah ibadah, penyerangan, penembakan di Mabes Polri, hingga bom bunuh diri. Salah satu penyebab terjadinya aksi teror ini adalah keinginan menyebarkan ketakutan-ketakutan di masyarakat secara luas yang dapat menimbulkan kerugian, korban massal, hingga kerusakan yang bermotifkan ideologi, politik, maupun gangguan keamanan.

Kabar baiknya, BNPT RI pada RAKERNAS BNPT 2024 yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, telah mengumumkan Indonesia telah mencapai masa Zero Terrorist Attack untuk tahun 2023. Hal ini disampaikan langsung oleh Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si, selaku Ketua BNPT RI sekaligus perwira tinggi Polri. Zero Terrorist Attack ini merupakan keadaan di mana tidak terdapat aksi terorisme di Indonesia secara publik, yang berarti Indonesia aman dari ancaman terorisme pada tahun 2023. Hal ini diperkuat oleh hasil riset I-Khub tahun 2023 yang juga melaporkan bahwa dalam lima tahun terakhir, dalam rentang 2018 hingga 2022, aksi terorisme di Indonesia menurun.

Pada 2018, terdapat 19 kasus aksi terorisme. Tahun 2019 terdapat jumlah kasus aksi terorisme sebanyak 11 kasus, di mana tidak mengalami penurunan sama sekali dan memiliki jumlah kasus yang sama di tahun berikutnya pada 2020. Namun pada tahun 2021 mulai menunjukkan penurunan yang signifikan, kasus aksi terorisme menurun hampir 50% dengan total 6 kasus. Kemudian pada tahun 2022, kembali menurun secara dramatis hingga 70% dengan jumlah 2 kasus aksi terorisme. Pada akhirnya di tahun 2023, kasus aksi terorisme di Indonesia menurun hingga 100% dimana tidak ada kasus aksi terorisme yang terjadi sekali pun.

Pencapaian besar ini juga membuat BNPT RI menyabet 4 penghargaan selama tahun 2023, meliputi (1) Government Public Relations (GPR) Award 2023 dengan menjadi Lembaga Humas Pemerintah Terbaik Subkategori Lembaga Pusat/Negara, (2) Juara Terbaik 1 Penghargaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) 2023 Kategori Lembaga Negara Non Kementerian, (3) Juara 3 Legal Development Content Creator (LDCC) Award 2023, dan (4) Penerima Penghargaan Anugerah Reksa Banda 2023 Kategori Continuous Improvement, di mana penghargaan ini disampaikan secara langsung oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D.

Melalui momen ini juga, Ketua BNPT RI menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polri, TNI, dan segenap aparatur negara yang turut andil dan terlibat dalam pencegahan paham radikal terorisme. Juga turut menyampaikan untuk terus menjaga kinerja, serta tidak cepat berpuas hati karena masih banyak aspek dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan dan pencegahan paham radikal terorisme, terutama pada tiga kelompok rentan; perempuan, anak, dan remaja.

Penulis: Alfa Reza Dwi Yulistianingsih

Sumber:

1. bnpt.go.id
2. hukumonline.com

0