Muliadi
20 Oct 2022 at 11:18Seiring dengan perkembangan
zaman, perkembangan media massa juga semakin pesat. Jika dulu penyebaran
informasi melalui surat kabar, di zaman moderen yang sudah serba daring kian
memudahkan orang-orang untuk mengakses informasi dimanapun mereka berada. Namun,
seiring perkembangan media massa yang pesat, juga tak luput dari menyebarnya
hoax. Lalu apa itu hoax?
Hoax merupakan kabar,
informasi, atau berita palsu. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoax
memiliki arti sebagai berita yang bohong. Hoax adalah informasi palsu yang
dibuat untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain, hoax adalah upaya
pemutarbalikkan fakta dengan informasi yang meyakinkan namun tidak dapat
diverifikasi kebenarannya.
Media massa yang hari ini
semakin berkembang tidak luput dari kejamnya hoax. Netizen yang semakin pandai
dalam penggunaan teknologi juga mudah terkena hoax dengan banyaknya
berita-berita yang tersebar di internet. Netizen terkadang menelan
mentah-mentah informasi yang mereka baca tanpa mencari tahu kebenarannya hingga
pada akhirnya informasi yang mereka baca tak jarang adalah sebuah hoax atau
kebohongan besar.
Mungkin kita masih ingat
dengan kasus perundungan siswi SMP di Pontianak yang bernama Audrey, yang pada
tahun 2019 menggegerkan Indonesia bahkan kasus ini pun terdengar sampai ke
telinga aktris Bollywood, Kareena Kapoor. Tidak hanya itu, tagar #JusticeForAudrey dan petisi untuk
kasusnya pun menjadi sorotan di internet. Audrey mendapat begitu banyak
dukungan, baik dari kalangan masyarakat biasa maupun aktris. Pengakuan Audrey
yang mengatakan bahwa dia dikeroyok oleh 12 orang siswi SMA hingga membuatnya
depresi membuat netizen yang mengetahuinya menjadi prihatin. Tapi siapa sangka?
Berita-berita yang tersebar saat itu ternyata adalah hoax atau berita bohong
yang berhasil menipu dan membuat orang-orang bersimpati kepada Audrey.
Jika kita tidak hati-hati dalam menanggapi sebuah berita, maka kita akan
terjatuh dalam kejamnya hoax. Dan jika itu sudah terjadi, tak jarang kita
menjadi menyesal telah menaruh perhatian pada informasi itu. Lalu apa yang
harus kita lakukan jika tidak ingin termakan oleh hoax? Pada situs resmi
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO), ada lima
cara untuk terhindar dari hoax, yaitu:
a. Hati-hati Dengan Judul Yang Provokatif.
Seringkali berita hoax mengambil judul yang sensational dan provokatif, misalnya dengan langsung menuduh atau menuding pihak tertentu. Isinya juga diambil dari berita media massa resmi, namun isinya dirubah dan ditambah-tambah untuk menimbulkan persepsi yang dikehendaki oleh pembuat hoax.
b. Cermati Alamat Situs
Periksalah informasi yang diperoleh dari situs jejaringn sosial seperti website yang mencantukan alamat URL, apakah berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai situs pers resmi, misal memakai domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
c. Periksa Fakta
Hati-hati dari mana berita itu berasal dan siapa sumbernya. Apakah dari lembaga publik seperti KPK atau Polri? Jangan cepat percaya bahwa informasi berasal dari ormas, politisi, atau pengamat. Perhatikan keseimbangan sumber berita. Pembaca tidak mendapatkan gambaran utuh jika hanya memiliki satu sumber.
d. Cek Keaslian Foto
Di era teknologi digital saat ini, kita tidak hanya dapat bekerja dengan konten dalam bentuk teks, tetapi juga dengan konten lain dalam bentuk foto dan video. Pembuat berita palsu juga dapat mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Gunakan mesin pencari Google untuk memverifikasi keaslian foto. Dengan kata lain, seret dan lepas foto Anda ke dalam kotak pencarian Gambar Google. Hasil pencarian menunjukkan gambar serupa yang ditemukan di web sehingga Anda dapat membandingkannya.
e. Ikut Serta Grup Anti-Hoax
Ada banyak fanpage
dan grup diskusi anti-hoax di Facebook, antara lain Forum Anti Fitnah, Hasut
dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Grup
Pembasmi Hoax Indonesia, Fanpage The
Indonesia Hoaxes, dan Grup Sekoci. Dalam grup diskusi ini, pengguna
internet juga dapat menanyakan apakah informasi tersebut salah dan melihat
penjelasan oleh pengguna lain. Semua anggota dapat berkontribusi untuk membuat
kelompok bekerja seperti crowdsource
yang memanfaatkan kekuatan banyak orang.
Referensi:
Diskominfo., ‘Pengertian Hoax dan Cara Menangkalnya’, Diskominfo Kabuupaten Badung, 2022, <https://diskominfo.badungkab.go.id/artikel/42985-pengertian-hoax-dan-cara-menangkalnya> diakses tanggal 1 Oktober 2022.
Yunita., ‘Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia
Maya’, kominfo.go.id, 2017, <
https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media>, diakses tanggal 1
Oktober 2022.
2