Khalisa Putri Alifa
31 Dec 2020 at 17:44


NEWS– Bertepatan pada tanggal 22 Oktober 2020 sebagai Hari Santri Nasional Duta Damai Kalimantan Selatan memperingati Hari Santri Nasional dengan menggelar acara Duta Damai Goes To Ponpes pada Jumat (23/10/20) yang bertempat di Pondok Pesantren Darul Ilmi JL. A Yani, Km.19.200, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Total ada 25 orang santri sebagai peserta ditambah dengan 2 pengajar serta kepala sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan secara baik mengingat ini masih masa pandemic COVID-19.
Adapun rangkaian acara yang dilaksanakan pada peringatan hari santri yang dimulai sejak pukul 08.00 WITA mengundang antusiasme para peserta yang notabennya adalah santri dari pondok pesantren. Diawali dengan pembukaan oleh kepala sekolah, Bapak Ust. Hamka, S.Pd.i dan dilanjutkan perkenalan para anggota duta damai hingga pemberian materi oleh kak Ratna Linda Wati selaku narasumber memberikan dampak yang positif bagi peserta yang ada. Materi pengetahuan tentang dampak media sosial di masa sekarang, penyebaran hoax hingga pembahasan lebih lanjut mengenai radikalisme dan terorisme berhasil membuat para peserta aktif bertanya mengenai pembahasan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Ibnu selaku ketua pelaksana Duta Damai Goes To Ponpes memberikan tanggapan mengenai acara yang berlagsung Jumat lalu.
“Manfaat acara ini, selain menjalin silaturahmi dengan para santri dan pondok pesantren juga menyebarkan pengetahuan dan gagasan-gagasan perdamaian serta kerjasama berkelanjutan dengan pondok pesantren Darul Ilmi. Selain itu juga langkah untuk memperkenalkan Duta Damai Dunia Maya Regional Kalimantan Selatan ke ranah yang lebih luas”

Selain itu, Ralin selaku narasumber dalam acara Duta Damai Goes To Ponpes memberikan sedikit kesan dan tanggapan dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan.
“Dalam rangka kegiatan memaknai hari santri nasional 2020, yang mana duta damai berkunjung ke pondok pesantren, diharapkan sinergi damai mampu meningkatkan rasa cinta tanah air, para generasi muda khususnya pesantren bersama-sama berjuang untuk menjadi relawan perdamaian dalam mencegah radikalisme dan Terorisme” katanya.
Salah satu peserta asal daerah Bati-Bati, Burhanudin memberikan respon tentang materi yang di dapatkan, menurutnya “Bagaimana dengan fenomena yang terjadi saat ini di kalangan masyarakat, mengenai beragamnya komentar-komentar di media sosial?”.
Selaras dengan Burhanudin, Haiky menanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara bijak dalam bermedia sosial, menurutnya “ Bagaimana dengan suatu komentar yang tidak di cari terlebih dahulu kebenarannya?” kata peserta asal Kalimantan Tengah ini.

Menurut Burhanudin asal daerah Bati-Bati memberikan komentar mengenai keberadaan duta damai di Kalimantan Selatan serta harapan kedepannya bagi pemuda indonesia yang cinta akan perdamaian.
“Keberadaan Duta Damai sangat membantu dan berkontribusi dalam masyarakat untuk membangun pemuda agar lebih memahami apa itu perdamaian dan menangkal terorisme di negeri ini, serta harapan bagi duta damai yang lebih maju dan lebih banyak mewadahi pemuda dalam kegiatan yang positif” tutupnya. (Ls/Nov)

0