Hafizah Fikriah Waskan
31 Jul 2020 at 20:27“Ah kamu mah datang kalau ada perlunya doang!”
Kalimat yang mungkin pernah kita ucapkan untuk seorang “teman” yang datang hanya diwaktu tertentu. How if we change our point of view?
Kalimat ini ada mungkin karena kejenuhan serta kesadaran kita setelah menginjak usia lebih tua dan mulai punya pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. Pertama yang harus kita fikirkan adalah, please don’t take it seriously (tapi kalau kamu mau seriusin hubungan kita, aku siap kok. Hihi) karena ini hanya sebuah opini, jadi kalautidak sesuai dengan logika kalian silakan, kita ga maksa.
Hal pertama yang harusnya disadari setiap orang bahwa kita semua adalah makhluk sosial, yang artinya kita perlu bersosialisasi dan berinteraksi dengan manusia dan lingkungan sekitar. Jadi, kalau ada orang yang tidak bersosialisasi atau antisosial, mungkin dia sedang belajar dengan cara menutup mata.
Hal selanjutnya adalah bahwa manusia merupakan makhluk individu, yang punya karakteristiknya masing-masing. Setiap satu dari kita akan berbeda dengan yang lainnya. Jadi kita gak bisa menggeneralisir seseorang hanya karena satu faktor saja.
Dalam kaitannya dengan pembahasan kita kali ini adalah bagaimana kesadaran kita bahwa manusia adalah makhluk sosial yang akan membawa kita pada suatu pengertian bahwa dalam sebuah hubungan pertemanan ada yang namanya hubungan mutualisme, alias saling menguntungkan. Tapi kita juga harus sadar setiap orang punya prioritasnya masing-masing, jadi gak bisa selalu ada buat kita setiap saat.
Hubungan pertemanan itu adalah hubungan saling membutuhkan, saat kamu butuh sesuatu dan orang lain bisa bantu ok kamu akan dibantu. Kalau orang lain butuh sesuatu dan kamu gak bisa bantu atau malah hilang gitu aja, apa orang tersebut harus menyalahkan kamu? Gak, kan?
Kamu mungkin punya sejuta alasan untuk menolak permintaan dari orang lain, dan begitu juga dengan sebaliknya. Itu hak kita sebagai individu. Kamu ataupun orang lain gak bisa mencampuri itu.
“Tapi, dia selalu ada kok buat Ku. Gak kayak Kamu!”
Ah, baca lagi buku IPS atau Sosiologinya deh. Atau simplenya baca tulisan ini dari awal lagi.
Nyatanya kita sadari atau tidak, kita berteman karena dapat memanfaatkan. Ah bohong sekali kalau mengatakan tidak. Coba fikir sekali lagi, apa setiap orang bisa mengerjakan sesuatunya sendiri? Jawabannya tidak, yakan?
Bisa nangkep apa maksudnya?
Atau setidaknya kita berteman karena gak pengen merasakan dinginnya kesendirian.
That’s just my crazy opinion, you wanna accept it or not itu hak kamu
0