Riska Yuli Nurvianthi
21 Apr 2020 at 10:20Kak duta diam-diam pergi, kemana yah kakak dutanya? Dia meninggalkanku padahal kan lagi sebel dikatai muka mirip pantat. Awas kamu yah kak.
Hmm astaga, dia mengarah jendela, eh ternyata mau buka jendela. Nanti corona ikut masuk, apalagi kan lagi physical distancing. Aku harus ingatin kak duta untuk tidak buka jendela. Hmmm (Awas, nanti coronanya masuk kalo kakak buka jendelanya). (ngak mungkinlah, kamu kira corona itu kucing kah) kata kak duta. (kalo gitu, Ai harus melindungi kakak dari kucing corona), bahaya banget sih corona itu, panggil teman-teman kucingnya pula lagi. Hmmm.
Aduh Ai kamu ada-ada aja (dia kira corona itu bisa diajak berkelahi!) adekku memang suka bikin kelakuan lucu. Hahhahaa (ujar kak duta sambil garuk-garuk kepala). Aduh Ai kakak duta jelasin yah (itu corona kecil sekali, tidak bisa Ai lihat kalau tidak menggunakan alat bantu). Mendengar kata kakak, Ai berfikir dulu ah (sambil pengang dagu).
Kak dutaaaa, Aii datang. (mana sih kamu corona! Sekarang Ai sudah bisa melihatmu dengan kaca pembesar di mata Ai) ambil gerakan siap menerkam. Hahaha. (terserah kamu aja deh) Ai. Kakak duta capek jelasinnya. Hahah.
Aku buka jendela kan biar udara pagi masuk dalam rumah, biar segar dan sehat. Udara pagi kan bisa memacu kesehatan lebih baik dan membakar lemak dan racun dalam tubuh. Ada-ada saja Adekku ini. (ujar kakak duta).
***
Bersambung
Inti cerita diatas : Akibat Physical distancing dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), kebebasan untuk berjemur dengan sinar matahari di pagi hari dapat membantu kulit membentuk vitamin D diluar rumah tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Namun tidak perlu risau, hal demikian masih dapat dilakukan di dalam rumah dengan membuka kaca jendela agar kesegaran saat berjemur dapat optimal dan aman.0