Mustamin
13 Apr 2020 at 09:56Ada banyak hoax atau berita yang kurang tepat yang beredar
di media sosial akhir-akhir ini mengenai coronavirus. Akibat banjirnya
informasi ini, maka semakin sulit untuk menyaring mana berita-berita yang
benar, setengah benar atau sama sekali salah. Untuk mengatasi beredarnya
informasi yang kurang tepat, WHO sudah mengidentifikasi hingga 20 berita bohong
yang sempat beredar di masyarakat dan penjelasannya.
1. Antibiotik Efektif Cegah Penularan: Hoax
Apakah antibiotik efektif mencegah dan mengobati penularan
coronavirus? Jawaban WHO adalah: TIDAK. "Antibiotik efektif dalam melawan
bakteria, tapi tidak terhadap virus. Sesuai namanya, coronavirus adalah
kategori virus, antibiotik tidak seharusnya digunakan untuk penanganannya.
Tapi, kalau Anda dirawat dan salah satu obat yang diberikan dokter adalah
antibiotik, itu bertujuan untuk mencegah munculnya infeksi yang disebabkan
bakteri, yang mungkin muncul karena kondisi Anda yang melemah."
2. Coronavirus Dapat Menyebar Jauh Melalui Udara: Hoax
Virus ini tersebar terutama melalui tetesan kecil/ droplet
yang dihasilkan penderita ketika batuk atau bersin, dan melalui droplet air
liur maupun sekresi nasal. "Droplet-droplet ini terlalu berat untuk
terbang jauh melalui udara," disampaikan oleh WHO.
3. Coronavirus Mati Jika Terpapar Sinar Ultraviolet: Hoax
Badan Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa "Sinar
ultraviolet tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh
lainnya." Hal ini karena radiasi sinar ultraviolet justru dapat
menyebabkan iritasi kulit, bahkan kanker.
4. Coronavirus Dapat Tersebar Melalui Uang Logam dan Uang
Kertas: Hoax
Menurut WHO, kemungkinan tersebarnya coronavirus melalui
uang koin maupun uang kertas dan kartu kredit sangat kecil. Tapi harus diingat
bahwa virus ini dapat bertahan hidup selama beberapa jam (sesuai kondisi
masing-masing) di permukaannya jika orang yang tertular batuk, bersin, atau
menyentuhnya. "Perlindungan terbaik adalah dengan mencuci tangan sesering
mungkin menggunakan disinfektan berbasis alkohol atau air dan sabun."
5. Klorin Dapat Membunuh Covid-19 Di Tubuh: Hoax
Di beberapa minggu terakhir banyak beredar informasi bahwa
dengan menyemprotkan klorin atau alkohol secara langsung ke tubuh kita akan
dapat membunuh coronavirus. Hal itu tidak benar. "Menyemprotkan campuran
ini malah dapat merusak pakaian atau bahkan selaput lendir kita. Alkohol dan
klorin dapat digunakan untuk membersihkan permukaan benda atau ruangan, dengan
memperhatikan aturan pemakaiannya."
6. Mencuci Hidung Menggunakan Air Garam Cegah Coronavirus:
Hoax
Meskipun beberapa penelitian membuktikan bahwa membersihkan
hidung secara teratur menggunakan air garam dapat mempercepat "proses
penyembuhan dari flu biasa", hal itu tidak berlaku di coronavirus.
"Belum ada bukti bahwa hal ini juga efektif untuk mencegah infeksi
pernapasan".
7. Minyak Wijen Cegah Penularan Coronavirus: Hoax
Mengoleskan minyak wijen ke kulit sama sekali tidak akan
mencegah coronavirus memasuki tubuh kita, maupun membunuh virus secara langsung.
WHO mengatakan bahwa ada cairan disinfektan kimiawi yang ketika dioleskan ke
permukaan benda dapat membunuh virus, misalnya cairan disinfektan berbahan
klorin, beberapa jenis pelarut, 75% ethanol, asam peracetic, dan kloroform.
Tapi cairan ini TIDAK UNTUK DIOLESKAN DI KULIT, hanya berlaku untuk permukaan
obyek lain. "Cairan-cairan ini dapat merusak kulit dan hidung jika terkena langsung."
8. Coronavirus Hanya Menyerang Orang Lanjut Usia: Hoax
Coronavirus dapat menyerang setiap orang berapapun usianya.
WHO menambahkan bahwa resiko lebih tinggi dimiliki oleh orang lanjut usia yang
juga memiliki penyakit lain (misalnya asma, diabetes atau penyakit jantung).
"Mereka berpotensi sakit parah jika terinfeksi coronavirus". Oleh
karena itu kita harus menjaga agar orang-orang yang rentan tertulari penyakit
ini tidak mendapatkan virus ini dari kita.
9. Makan Bawang Putih Cegah Covid-19: Hoax
Meskipun beberapa media massa dan media sosial banyak
memberitakan bahwa dengan makan bawang putih dapat mencegah tertulari
coronavirus, hal ini tidak terbukti benar. "Meskipun bawang putih adalah
makanan sehat yang memiliki banyak kandungan antimikrobial, tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa dengan memakannya akan melindungi seseorang secara
langsung dari tertular virus yang sedang menyerang seluruh dunia ini."
10. Vaksin Pneumonia Melindungi Dari Coronavirus: Hoax
Vaksin pneumococcal dan Haemophilus Influenzae Type B (HIB)
tidak bisa melindungi Anda dari coronavirus. "Meskipun tidak bisa
melindungi dari coronavirus, vaksin ini tetap sangat dianjurkan untuk mencegah
penyakit pernapasan demi menjaga kesehatan".
11. Coronavirus Disebarkan Melalui Gigitan Nyamuk: Hoax
Coronavirus tersebar terutama melalui kontak dengan
penderita "melalui tetesan kecil cairan pernafasan", yang dihasilkan
ketika si penderita batuk atau bersin. "Hingga kini tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa coronavirus tersebar melalui nyamuk".
12. Udara Dingin dan Salju Dapat Membunuh Coronavirus: Hoax
Ini adalah rumor yang sempat beredar luas yang disanggah
oleh WHO. "Temperatur normal orang sehat adalah sekitar 36,5-37 derajat
Celcius. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk mempercayai rumor bahwa udara
dingin dapat membunuh coronavirus maupun penyakit lainnya."
13. Coronavirus Dapat Terbang Hingga 8 Meter: Hoax
Ada beberapa orang yang mengira bahwa coronavirus dapat
"terbang" hingga 8 meter ketika orang batuk atau bersin. Lagi-lagi
hal ini tidak benar, sebab "droplet (tetesan kecil) cairan pernapasan
hanya bisa terlontar hingga 1 meter ketika seseorang batuk atau bersin."
14. Jangan Menerima Paket Dari Tiongkok!: Hoax
Coronavirus tidak dapat bertahan lama di permukaan benda
seperti surat atau paket. Oleh karena itu WHO menegaskan bahwa menerima surat
atau paket dari Cina bukanlah salah satu hal yang berresiko.
15. Air Seni Anak-Anak Mujarab Obati Coronavirus: Hoax
Berita ini sama sekali tidak benar. Tidak ada virus atau
bakteri apapun yang bisa mati dengan air seni siapapun, termasuk anak-anak. WHO
bahkan harus mengingatkan lagi bahwa air seni justru bisa mengandung materi
bersifat virus atau bakterial.
16. Boleh Memakai Ulang Masker: Hoax
Masker, baik yang biasa maupun dengan filter N95, sangat
tidak boleh dipakai ulang. Terlebih jika Anda melakukan kontak secara dekat
dengan penderita covid-19. "Bagian depan masker dianggap telah
terkontaminasi, sehingga untuk melepasnya harus dilakukan dari bagian dalam,
tanpa menyentuh bagian depan. Buang di tempat sampah tertutup dan segera cuci
tangan menggunakan gel hidroalkohol atau air dan sabun".
17. Kokain Melindungi Dari Coronavirus: Hoax
WHO secara jelas mengatakan: "Kokain tidak bisa
melindungi dari coronavirus. Ini adalah obat yang bisa menstimulasi, dan
bersifat candu. Penggunaannya dapat menyebabkan dampak sampingan yang serius
yang berbahaya bagi kesehatan seseorang."
18. Binatang Peliharaan Dapat Menularkan Coronavirus: Hoax
Rumor ini sempat membuat sedih para pecinta binatang. Tapi
WHO tegas bahwa tidak ada bukti bahwa coronavirus dapat menulari binatang
peliharaan seperti anjing maupun kucing. WHO menyarankan agar para pemilik
bintang peliharaan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh
binatang peliharaannya, tapi itu bukan karena coronavirus. Hal ini lebih untuk
melindungi dari bakteri yang dapat tertular ke manusia, misalnya E. coli dan
salmonella.
19. Coronavirus Mati Jika Terkena Pengering Tangan: Hoax
Mesin pengering tangan yang biasa ada di toilet-toilet tidak
dapat membunuh coronavirus. WHO selalu menyarankan untuk sesering mungkin
mencuci tangan dengan gel hidroalkohol maupun air dan sabun. Setelah tangan
bersih, keringkan dengan tissue kering atau mesin pengering tangan. Tapi tetap
yang terpenting adalah cuci tangannya, bukan pengeringannya.
0